TAHAP terakhir ketika seseorang mengalami kedukaan adalah tahap penerimaan atau acceptance. Pada tahap ini, kamu sudah dapat menerima kenyataan yang terjadi.
Konselor Keluarga Cahyadi Takariawan menjelaskan tentang tahap duka cita yang dialami manusia.
Kita kembali pada contoh kejadian seorang istri kehilangan suami yang sangat dicintai, lantaran Covid-19.
Pada tahap pertama, ia mengalami denial atau penolakan.
Setelah semakin menyadari bahwa suaminya benar-benar sudah meninggal, bahkan sudah selesai pemakaman, respon berikutnya adalah marah (anger) hingga depression.
Berada dalam suasana depresi berkepanjangan, membuat seseorang mengalami kelelahan dan kebosanan. Hidup hanya begini begini saja, mengapa tidak mencoba hidup dengan membangun harapan baru?
Perempuan tersebut mulai menyadari bahwa hidup harus terus berlanjut, anak-anak membutuhkan bimbingan dan teladan dari dirinya. Maka ia mulai mencari makna baru dari kedukaan yang telah terjadi.
Pikiran yang selalu terpusat pada kedukaan atau suami yang telah meninggal dunia, akan mulai berkurang atau bahkan menghilang.
Baca juga: Mengenal Tahap Depresi saat Berduka
Penerimaan, Tahap Terakhir dalam Kedukaan
Perempuan itu telah menerima kenyataan bahwa suaminya benar-benar telah menghadap Allah Ta’ala dan ia harus merelakan itu semua.
Ia tidak lagi mengungkit tentang kesalahan Rumah Sakit, atau gugatan kepada pihak manajemen, dan berbagai kemarahan yang pernah ada di tahap kedua.
Ia merasa, itu semua sudah tidak ada gunanya. Perhatiannya kini mulai diarahkan kepada hal-hal baru yang mengasyikkan bagi dirinya.
“Mau menangis sekuat apa, mau protes sekeras apa, mau berontak sehebat apa, suamiku tidak akan bisa lagi kembali“. Ini menandakan sudah sepenuhnya menerima kenyataan yang terjadi.
Pada contoh seorang yang terkena PHK, di titik ini ia akan mulai membuka cara pandang baru.
Tidak lagi menolak, marah, atau menyalahkan perusahaan. Tidak lagi depresi dengan keadaaan. Ia sudah mulai bisa berpikir jernih dan realistis.
“Lebih baik aku fokus merintis usaha baru“. Ini contoh penerimaan yang total dan disertai membangun harapan baru.
Tahap kelima adalah antiklimaks dari seluruh respon terhadap kedukaan atau krisis yang menimpa manusia.
Seberat apapun kedukaan, sedalam apapun krisis, sebanyak apapun kehilangan, pada akhirnya manusia akan sampai kepada kesimpulan yang paripurna, bahwa kedukaan itu harus ia terima.[ind]
BERSAMBUNG