ChanelMuslim.com- Pasangan itu keseimbangan. Harmonis itu langgeng. Bisakah pasangan yang tetap selaras dan seimbang bisa diraih tanpa pacaran?
Pasca remaja, pria dan wanita mendambakan rumah tangga sakinah, mawadah, dan rahmah. Dambaan itu tentu harus melalui sebuah pintu: nikah.
Pasalnya, bisakah dambaan itu bisa diperoleh jika nikah dengan seseorang yang belum dikenal dekat. Bahkan tahu nama dan gambarnya pun melalui orang lain.
Rasa yakin dan ragu pun timbul tenggelam seperti penampakan perahu kecil di tengah ombak besar. Kalau memang mungkin, bagaimana caranya?
Lazim, Nggak Lazim
Percaya atau tidak, inilah zaman di mana ajaran Islam begitu asing. Yang dilarang Islam menjadi lazim, dan yang dianjurkan Islam justru menjadi asing.
Siapa pun yang bertekad ingin hijrah melalui momen pernikahan, tidak tertutup kemungkinan akan mengalami keterasingan ini.
Jika tiba-tiba disampaikan bahwa akan ada pria yang ingin datang melamar, orang tua akan terheran-heran. Sepertinya mereka kaget.
“Kamu nggak “kecelakaan” kan, Nak? Kok, kami nggak pernah ngeliat kamu pacaran, tapi tiba-tiba sudah ada yang mau melamar?” kira-kira seperti itu respon orang tua.
Kalau dijelaskan bahwa kami dikenalkan melalui guru ngaji, kemungkinan akan muncul respon lain dari orang tua: “Hati-hati ya, Nak. Jangan sampai seperti beli kucing dalam karung!” Atau, “Kami khawatir, kamu ikut aliran baru!”
Pendek kata, yang lazim itu ya pacaran. Seperti sering berduaan. Sering saling berkunjung ke rumah masing-masing. Ya, mirip seperti suami istri, kecuali tinggal serumah.
Tak mudah memang menjelaskan ke orang tua bahwa pacaran itu dilarang Islam. Hal ini karena hampir semua orang tak pernah mempersoalkan.
Kalau pun orang tua mengikuti aturan main yang dilakukan puteri dan puteranya, umumnya mereka melakukan dengan was-was dan curiga. Seperti, jangan-jangan si wanitanya sudah hamil. Jangan-jangan main dukun. Jangan-jangan….
Syukurnya, tren nikah tanpa pacaran sudah mulai marak. Ada dari kalangan artis. Ada dari kalangan anak pejabat. Dan masih banyak lagi. Sehingga, orang tua masih merasa ada harapan baik dari proses nikah ini. Bahwa, apa yang dicurigainya atau apa yang dikhawatirkannya hanya karena ketidaktahuan.
Penjelasan tentang dalil dan alasan tentang nikah tanpa pacaran pun sudah bertebaran di youtube. Jika merasa tidak puas dengan penjelasan anak, orang tua bisa langsung ngecek melalui video para ahli agama.
Meskipun, tetap saja masih menyisakan keraguan. Hal ini karena puluhan tahun kita dicecoki tentang mana yang benar dan mana yang salah tentang nikah dan pacaran. Sayangnya, semuanya menyimpang dari ajaran Islam.
Jadi, yakinkan orang tua bahwa proses tanpa pacaran bukan hal yang asing, apalagi sebagai aliran baru. Tundukan hati mereka dengan sikap lembut dan akhlak kita. Bersabarlah, karena semuanya butuh waktu. [Mh/bersambung]