ALERGI pada bayi dan balita bisa menghambat tumbuh kembang buah hati. Kenali alergi pada balita dan cara pencegahan serta penanganannya sehingga Bunda tak perlu khawatir lagi.
Baca Juga: Cara Mengatasi Gatal karena Alergi dengan Resep Alami ala JSR
Mengenal Alergi pada Balita dan Cara Penanganannya
Ahli Gizi RS Islam Jakarta, Pondok Kopi, Esti Zahroh Fauziah, AMG, RD mengatakan alergi bisa berbahaya bagi bayi dan balita, terutama bisa menghambat tumbuh kembangnya.
Dampak alergi pada bayi dan balita bisa dilihat dari indikator pertumbuhan dan perkembangannya. Esti yang menjelaskan lebih lanjut, indikator pertumbuhan anak dapat dilihat dari tiga hal, yakni tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala.
Sementara itu, indikator perkembangan anak dapat dilihat dari: motorik, kemampuan bicara, dan emosi sosial.
Ada 5 penyebab alergi yang disampaikan Esti, yaitu suhu udara, binatang/serangga, dermatitis, makanan, dan obat. Lebih lanjut, Esti menambahkan, alergi berbeda dengan intoleran makanan.
Alergi berbeda dengan intoleran makanan. Intoleran makanan merupakan reaksi hipersensitif non alergi. Tanda-tandanya mirip dengan alergi.
Intoleran makanan merupakan suatu kondisi yang biasanya terjadi ketika sistem pencernaan seseorang tidak bisa menyerap suatu zat atau senyawa dalam makanan. Tidak disebabkan oleh sistem ketahanan tubuh.
Anak yang terkena alergi bisa dilihat dari gejala-gejala yang dialaminya. Ada beberapa gejala yang bisa terdeteksi, yaitu sebagai berikut.
1. Hidung mengeluarkan cairan dan sering bersin
2. Mata berwarna merah
3. Saluran nafas: batuk, asma kambuh
4. Telinga nyeri, pendengaran terganggu, telinga penuh
5. Kulit rusak, eksim, rambut rontok
6. Saluran pencernaan: perut kembung, diare, mual, muntah.
Alergi ada beberapa jenis; ada alergi susu sapi, alergi telur, alergi seafood, dan alergi kacang-kacangan. Pada umumnya, sumber alergi berasal dari sumber protein. Padahal protein zat gizi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Untuk melakukan pencegahan terhadap alergi, terutama alergi makanan, Esti menganjurkan agar pemberian makanan terhadap bayi dilakukan secara bertahap sesuai perkembangan usianya.
Tahapan pemberian makanan pencegahan alergi:
1. Berikan bayi ASI Eksklusif (0-6 bulan)
2. Berikan MPASI setelah 6 bulan karena jika terlalu dini akan lebih berisiko terjadinya alergi
3. Pemberian satu jenis makanan selama 3-5 hari kemudian ganti dengan jenis yang lain
Esti juga menuturkan, Bunda sebagai penyedia makanan sehat untuk anak sangat berperan penting dalam pencegahan alergi terhadap anak.
Selalu sajikan makanan fresh, bersih, dan gizi cukup untuk keluarga, terutama untuk si kecil. [ind/Cms]