UNTUK sebagian orang, aktivitas hiking atau mendaki gunung ternyata bisa berisiko hipertensi paru, terutama bila mereka punya kondisi tertentu.
Hiking di dataran tinggi dapat memicu peningkatan tekanan pada paru. Kondisi ini terjadi karena udara pegunungan memiliki kadar oksigen yang lebih rendah.
Udara dengan oksigen rendah membuat jantung kanan bekerja lebih keras. Jantung harus memompa darah lebih kuat menuju paru-paru. Tekanan yang meningkat ini dapat memicu hipertensi paru pada orang yang punya kerentanan.
Baca juga: Hipertensi juga Disebut Sebagai Silent Killer, Ketahui Macam Komplikasinya
Ketahui Kelompok Orang yang Berisiko Terkena Hipertensi paru saat Hiking
Orang yang masuk kelompok berisiko adalah mereka yang memiliki penyakit jantung bawaan, penyakit autoimun seperti lupus, gangguan paru seperti TBC dan asma, ibu hamil, punya riwayat genetik tertentu yang melemahkan fungsi pembuluh darah.
Kelompok berisiko dapat mengalami gejala yang muncul setelah aktivitas fisik ringan, termasuk setelah mendaki. Gejalanya bisa berupa sesak napas, cepat lelah, dan bengkak setelah melakukan pendakian.
Kondisi yang dianggap tak biasa ini sebaiknya tidak diabaikan dan segera melakukan konsultasi ke dokter spesialis jantung dan spesialis paru.
Pemeriksaan medis sangat penting untuk mengetahui kondisi fisik. Pasien berisiko disarankan menjalani tes kapasitas fisik. Tes ini digunakan untuk mengetahui batas aman tubuh saat berolahraga.
Tidak semua masyarakat yang tinggal di dataran tinggi otomatis mengalami hipertensi paru. Faktor genetika adalah pemicu utama.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perokok aktif juga masuk dalam kelompok rentan. Gangguan paru yang berat akibat rokok dapat berkembang menjadi hipertensi paru.
Kondisi ini tidak datang tiba-tiba, tapi merupakan penyakit sekunder dari kerusakan paru yang sudah berlangsung lama.
Hipertensi paru adalah kondisi tekanan darah tinggi yang terjadi pada arteri paru. Kondisi ini membuat pembuluh darah paru menyempit, tersumbat, atau rusak. Pada akhirnya, jantung kanan harus bekerja keras untuk memompa darah ke paru-paru. [Din]





