ChanelMuslim.com – Hari Disabilitas Internasional diperingati setiap 3 Desember. Disabilitas itu ada berbagai macamnya. Jadi, tidak hanya secara fisik, tetapi ada juga yang secara mental, sensorik, sampai intelektual. Mereka yang menyandang disabilitas tidak serta merta menjadi berbeda dari orang yang non disabilitas.
Baca Juga: Ojek Difa jadi Bukti bahwa Disabilitas juga Bisa Berkendara
Hari Disabilitas Internasional, Ini Macam-macam Disabilitas
Jangan sampai justru kita memiliki anggapan-anggapan yang mendiskriminasi para penyandang disabilitas.
Jangan memaksa mereka untuk memahami kita. Namun, berusahalah untuk berkomunikasi dan memahami mereka.
Selain itu, kita juga tidak bisa menyamaratakan satu disabilitas dengan disabilitas lainnya dalam hal kemampuan.
Setiap disabilitas punya kemampuannya sendiri. Dikutip dari laman emc.id, ada empat macam disabilitas.
Pertama, disabilitas fisik.
Kita sudah sering melihat para penyandang disabilitas. Mereka mengalami keterbatasan akibat gangguan pada fungsi tubuh. Gangguan tersebut bisa saja muncul sejak lahir atau akibat kecelakaan, penyakit, atau efek samping dari pengobatan medis.
Apabila kita bertemu dengan penyandang disabilitas fisik, maka jangan ragu untuk membantu, seperti mempersilakan duduk di transportasi, memapah apabila memang memerlukan bantuan tersebut.
Kedua, disabilitas sensorik
Disabilitas maksudnya adalah keterbatasan fungsi pancaindra. Contohnya adalah disabilitas wicara, rungu, dan netra.
Dalam membantu penyandang disabilitas netra, kita perlu mempelajari cara khusus berinteraksi dengan mereka.
Ketahuilah jenis sentuhan dan nada bicara yang bisa digunakan untuk berkomunikasi. Selain itu, sebelum membantu mereka, kita juga perlu bertanya terlebih dahulu apakah mereka memang membutuhkan bantuan atau tidak.
Berinteraksi dengan penyandang disabilitas wicara, rungu, atau rungu wicara, kita membutuhkan keahlian dalam menggunakan bahasa isyarat. Sebaiknya bicaralah dengan tempo lebih lambat agar lebih mudah dimengerti.
Hal yang terpenting dari ini adalah jangan sampai kita terjebak anggapan audism yang merupakan bentuk pemikiran seseorang yang menganggap orang yang dapat mendengar lebih superior dibanding orang tuli.
Selain itu, jangan linguicism yang menganggap orang yang memakai bahasa Indonesia lebih pintar daripada orang yang menggunakan bahasa isyarat.
Baca Juga: Mengenal Istilah Audism dan Mengapa Kita Harus Menghindarinya
Mental dan Intelektual
Ketiga, diisabilitas mental
Penyandang disabilitas ini mengalami keterbatasan akibat gangguan pada pikiran atau otak. Contohnya adalah bipolar, gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya.
Salah satu cara membantu disabilitas mental adalah dengan tidak menempatkan mereka pada kondisi yang rentan menimbulkan stres atau tertekan.
Selain itu, saat berinteraksi dengan penyandang disabilitas mental, sebaiknya menggunakan penjelasan yang menyeluruh dan pemilihan kata yang mudah dimengerti.
Jika perlu, kita bisa memberikan pilihan cara penyampaian informasi, beberapa lebih memilih untuk mendengarkan penjelasan secara langsung dan beberapa lainnya lebih mudah memahami tulisan.
Keempat, disabilitas intelektual
Disabilitas intelektual dapat ditandai dengan tingkat IQ di bawah standar rata-rata, kesulitan memproses informasi, dan keterbatasan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan kepekaan terhadap lingkungan.
Contohnya adalah down syndrome dan keterlambatan tumbuh kembang. Pahamilah bahwa mereka butuh waktu, kesabaran, dan perhatian lebih.
Pertama-tama, kita butuh waktu untuk mengajarkan mereka memahami instruksi dasar. Berikan instruksi dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
Selanjutnya, usahakan agar lingkungan tidak menimbulkan tekanan atau stres bagi penyandang disabilitas.
Lingkungan yang terlalu berisik atau terlalu ramai dapat menganggu konsentrasi mereka sehingga rentan menyebabkan stres.
Sahabat Muslim, itulah berbagai macam disabilitas yang ada. Hal terpenting yang harus kita sadari adalah jangan sampai kita mendiskriminasi para penyandang disabilitas dengan menganggap mereka tidak normal.
Para penyandang disabilitas sama seperti para non disabilitas. Bisa beraktivitas dengan lancar, bahkan menjadi pribadi yang baik dalam berbagai bidang yang mereka tekuni. [Cms]