VIRUS Respiratory Syncytial Virus (RSV) menjadi salah satu penyebab utama infeksi saluran pernapasan pada bayi dan anak-anak.
Meskipun sebagian besar bayi yang terinfeksi RSV hanya mengalami gejala ringan seperti pilek atau batuk, kondisi ini bisa menjadi serius pada bayi yang lahir prematur.
RSV adalah salah satu virus yang bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah (ISPB). Virus ini bisa menginfeksi siapa saja termasuk anak di bawah usia dua tahun, tetapi lebih membahayakan pada anak berusia di bawah enam bulan.
Baca juga: WHO Peringatkan Virus Chikungunya bisa Menyebar Secara Global
Bayi Prematur Rentan Terjangkit Virus RSV dan Alami Dampak Lebih Serius
Termasuk pada bayi prematur, yang lebih rentan terjangkit virus ini dan mengalami dampak yang lebih serius.
Bayi prematur yang terinfeksi RSV bisa dirawat inap selama tujuh sampai sepuluh hari. Ketika rawat inap, sudah pasti ada dampak lain, yaitu berat badan menurun karena tidak nafsu makan dan susah menyusu.
Ketika berat badan tidak kunjung membaik, anak bisa mengalami gizi kurang atau gizi buruk, yang mana membuat anak berpotensi stunting.
Lebih lanjut, virus ini juga bisa sampai menurunkan kadar oksigen, sehingga menyebabkan anak kejang karena kekurangan oksigen.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Meskipun anak sudah sembuh dari RSV, mereka berpotensi mengalami kerusakan atau perubahan fungsi paru-paru, sehingga mudah mengalami asma di kemudian hari.
RSV biasanya menyerang saluran pernapasan bagian bawah, menyebabkan bronkiolitis (peradangan pada saluran napas kecil di paru-paru) atau pneumonia.
Beberapa langkah yang disarankan untuk mencegah penularan RSV antara lain menjaga kebersihan tangan sebelum menyentuh bayi, menghindari kontak dengan orang yang sedang flu, serta memastikan lingkungan tetap bersih dan memiliki sirkulasi udara yang baik. [Din]



