ChanelMuslim.com- Pandemi memukul hampir semua sisi kehidupan. Ada terdampak pada kesehatan, kematian, susahnya berdagang, hilangnya pekerjaan, bahkan tertundanya pernikahan.
Karena itu, sehat saja sebagai solusi mengatasi pandemi jelas tidak cukup. Harus ada sehat lain yang juga harus terpenuhi. Yaitu, sehat ruhani selain tentunya tidak sakit ekonomi yang parah.
Salah satu kegiatan yang mungkin bisa menjadi solusi bagi banyak hal adalah berpuasa. Yaitu, kegiatan puasa sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Seperti, Senin Kamis, tanggal 13 hingga 15 di bulan Hijriyah, atau puasa Daud.
Banyak pakar kekinian yang merekomendasikan kegiatan puasa untuk menjadi solusi banyak hal. Mulai sehat jasmani, hingga ruhani.
Sebagai sehat ruhani sudah jelas. Berpuasa akan melatih seseorang menjadi sabar: emosi yang dewasa, tetap istiqamah meskipun susah, serta menumbuhkan empati pada mereka yang hidupnya lebih susah.
Raihan dari sisi ruhani ini tentu tidak kalah urgennya daripada sisi jasmaninya. Karena pukulan pandemi pun memang tidak sebatas soal jasmani saja seperti kesehatan. Tetapi juga hilangnya pekerjaan dan penghasilan yang menjadikan orang bisa stres dan putus asa.
Cerita tentang bunuh diri oleh mereka yang dinyatakan positif covid pun sudah bukan isapan jempol. Hal ini karena orang bukan hanya takut dengan covidnya, tapi juga dampaknya seperti kehilangan pekerjaan, dan lain-lain.
Tidak heran ada yang nekat bunuh diri dengan meloncat dari lantai tujuh di Wisma Atlet Jakarta beberapa bulan lalu setelah dinyatakan positif covid. Begitu pun dengan upaya bunuh diri seorang pengusaha café di Jawa Barat lantaran usahanya bangkrut total imbas pandemi.
Dengan berpuasa, hal-hal negatif ini setidaknya akan teredam baik. Emosi menjadi stabil. Dan insya Allah akan menumbuhkan empati untuk mereka yang hidupnya jauh lebih susah.
Dari sisi jasmani, puasa juga melatih tubuh untuk tetap sehat. Puasa mampu mencegah lambung untuk bekerja lebih ekstra dari biasanya. Berpuasa juga menjadi upaya tubuh untuk membakar lemak-lemak di tubuh.
Satu lagi, ternyata menurut pakar juga, bahwa berpuasa bisa membuat virus tidak nyaman tinggal di tubuh. Hal ini karena berpuasa mengurangi kadar protein dan lemak dalam tubuh yang berarti mengurangi asupan makanan yang dibutuhkan virus.
Dengan kata lain, berpuasa menjadi tubuh sebagai tempat yang tidak nyaman untuk virus. Dengan begitu, virus pun akan melemah dan tak berdaya.
Masih banyak mekanisme tubuh lain yang positif saat seseorang melakukan puasa. Itulah mengapa sebagian pakar di Barat menjadikan puasa sebagai salah satu terapi kesehatan.
Jadi, bukan sebaliknya yang baik dilakukan saat pandemi, seperti makan, makan, dan makan. Yang bagus adalah puasa, puasa, dan puasa. Insya Allah tubuh akan menjadi lebih sehat. Ruhani pun tidak ketinggalan. [Mh]