MAKANAN tradisional khas Mandailing, Sumatra Utara yang menjadi pilihan menu takjil saat ramadan yang bernama pakat.
Bulan Ramadan selalu identik dengan beragam hidangan takjil yang menggugah selera. Di Mandailing, Sumatera Utara, ada satu takjil khas yang selalu menjadi andalan, yaitu Pakat.
Makanan tradisional ini terbuat dari rotan muda yang dibakar, memberikan cita rasa unik dan kaya akan sejarah.
Pakat menjadi salah satu makanan tradisional yang unik dan berbeda dengan kuliner lainnya. Keunikan dari makanan tradisional tersebut terletak pada bahan dasar pembuatannya.
Baca juga: Makanan Manis saat Berbuka Puasa jadi Tantangan dalam Menghadapi Obesitas
Pakat, Makanan Tradisional Khas Mandailing jadi Takjil Andalan saat Ramadan
Pakat terbuat dari rotan muda yang menjadi bahan dasar unik karena banyak ditemukan di hutan sekitar Mandailing Natal dan Tapanuli Selatan.
Proses pembuatan pakat terbilang sederhana, rotan mudah dibakar dengan arang hingga mengeluarkan getah putih, setelah itu rotan dikupas dan isinya siap disantap.
Rasanya pahit tapi justru menambah selera makan terutama saat berbuka puasa. Dinner musiman ini banyak dicari saat ramadan karena bisa meningkatkan nafsu makan dan bisa juga dimakan bersama nasi dan lauk.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Selama bulan Ramadan, Pakat menjadi salah satu takjil yang paling dicari di Mandailing. Masyarakat setempat percaya bahwa Pakat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti melancarkan pencernaan dan meningkatkan stamina.
Dipercaya juga memiliki khasiat untuk kesehatan, seperti mengobati diabetes, malaria dan hipertensi. Pakat menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi kuliner Mandailing.
Pakat biasanya disajikan dengan nasi hangat dan lauk pauk lainnya, seperti ikan bakar atau ayam goreng. Namun, ada juga yang menyantap Pakat sebagai camilan saat berbuka puasa. [Din]