ChanelMuslim.com- Pandemi Corona yang melanda seluruh dunia, membawa hikmah tersendiri bagi wanita asal Islandia Audur Linda Sonjudottir. Ia memutuskan untuk memeluk agama Islam ketika berada di Bali.
Baca Juga : Kisah Mualaf dari China, Usai Dengar Ceramah dan Belajar Al-Qur’an
Kisah Mualaf Audur Linda Menjadi Mualaf
Dalam wawancara dipodcast Deddy Corbuzier. Audur menceritakan perjalanan dirinya menjadi mualaf.
Sebelum mualaf, wanita yang berasal dari Islandia itu mengaku pernah menjadi seorang atheis. “Saya percaya terhadap ilmu sains. Saya dulu tidak pernah percaya terhadap Tuhan,” ungkap Audur saat diwawancara dalam podcast Deddy Corbuzier pada (09/12/2020).
Diketahui, saat Audur menjadi seorang atheis, dia mengalami kecelakaan yang membuat kakinya kesulitan berjalan dan mengira nyawanya tak akan selamat.
“Pertama saya menjadi atheis di Bali, saya mengalami kecelakaan motor. Saya kesal dan marah mengapa ini terjadi,” katanya.
Audur mengatakan selama tinggal di Bali selama satu tahun. Ia jatuh cinta dengan keramahan masyarakat Indonesia, beragam kuliner dan juga musik di Tanah Air.
Audur mengungkapkan ketika mengalami kecelakaan di Bali, uangnya habis terkuras karena tidak bisa beraktivitas. Sementara itu saat tinggal Indonesia ia tak mempunyai keluarga, hanya teman saja.
Baca Juga : Kisah Mualaf Dokter Carissa Mendapatkan Hidayah Lewat Pandemi Corona
Pandemi Covid-19 yang Membawa Hikmah
“Ini semua karena Allah Subhanahu wa Taala yang melindungi saya. Saya disini (Indonesia) hanya seorang diri. Pandemi Corona aku tidak bisa pulang. Akan tetapi ada teman-teman saya disini yang membantu,” ujarnya.
Selama di Ibu Kota, Audur Linda juga berkenalan dengan beberapa Youtuber. Hingga suatu hari, dirinya bertemu dengan Ade Londok, sosok yang sempat viral di media-media sosial karena konten jenakanya.
Audur mengakui, pertemuannya dengan Gus Miftah adalah awal perjalanannya dalam mengenal Islam.
Sejak itu pun Audur kian memperhatikan aspek religi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Apalagi, kebanyakan kawannya adalah Muslim. Ia pun banyak membaca berbagai literatur tentang Islam.
Hatinya seketika berubah ketika mengalami kejaiban dari Allah Subhanahu wa Taala. Ia bisa sembuh dan memutuskan untuk menjadi mualaf.
“Ketika saya di Jakarta, saya melihat di Instagram, teman saya adalah temannya Gus Miftah. Tapi saya tidak tahu dia siapa,” ucap wanita yang di negara asalnya bekerja di salah satu perusahaan otomotif sebagai mekanik itu.
Menurutnya, dakwah Gus Miftah kepadanya ternyata menimbulkan kesan. Hati dan pikirannya mulai terbuka untuk mempertanyakan kembali keyakinan nya selama ini.
Saat masih tinggal di Islandia, ia sempat memandang agama Islam sebagai teroris.
“Waktu saya di Islandia, saya berpikir jika Islam adalah teroris. Karena apa yang saya tahu dari berita dan lainnya,” terangnya.
Audur menjelaskan bahwa keluarganya mengira dirinya tidak sadar atas keputusan yang diamnilnya.
“Saya tidak apa-apa dan saya sadar dengan keputusan saya,” tutupnya.
Audur mengaku hatinya lebih tenang sejak menjadi Muslimah. Ia bahkan memutuskan untuk berhijab. Sejauh ini, dirinya terus berupaya menjadi Muslimaah yang lebih baik.[Ind/Wld].