DR. Syifa Fauzia selaku Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap pemberian alat kontrasepsi kepada siswa sekolah.
Menurut Syifa, langkah tersebut bukanlah solusi yang efektif dalam menangani masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas di kalangan remaja.
Hal ini diketahui dalam media sosial Instagram milik Syifa yang menjelaskan penolakan atas isu ini.
Bukan Cara Efektif, Syifa Fauzia Menolak Pemberian Alat Kontrasepsi Bagi Siswa Sekolah
“Pemberian alat kontrasepsi bagi siswa sekolah bukanlah cara yang efektif dilakukan untuk generasi muda kita,” tulisnya dalam sebuah unggahan.
“Sudah saatnya kita berfokus pada peningkatan pendidikan agama, perbaikan moral, edukasi kesehatan reproduksi dan ketahanan keluarga. Semoga Presiden Jokowi bisa merevisi undang-undang tersebut demi anak-anak kita kedepan,” lanjutnya.
Syifa juga menekankan pentingnya pendidikan seksual yang komprehensif sebagai pendekatan utama.
“Justru yang penting adalah bagaimana bisa menghindari pola hidup seks bebas, menjaga organ reproduksi tetap sehat dan bagaimana menjaga diri di masyarakat,” tulisnya dalam caption unggahan.
Penolakan Syifa terhadap pemberian alat kontrasepsi di sekolah ini mendapat dukungan dari berbagai pihak yang sependapat bahwa langkah tersebut dapat memberikan pesan yang salah kepada remaja.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mereka sepakat bahwa pendidikan dan pembinaan yang tepat adalah cara yang lebih efektif untuk mencegah masalah kesehatan reproduksi di kalangan siswa.
“Alhamdulillah. Ada organisasi yang terang terangan bersuara tentang masalah ini. BKMT Maju Jaya,” tulisnya dengan nama akun @lilidahlia dalam komentar unggahan.
“Setuju, ditolak buk,” tulisnya dengan nama akun @gina_sukmana dalam komentar.
Pesan yang ingin disampaikan oleh Syifa Fauzia adalah bahwa solusi terbaik bukanlah jalan pintas melalui distribusi alat kontrasepsi, melainkan melalui pendekatan yang lebih mendalam, yaitu pendidikan yang komprehensif dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam membentuk generasi yang cerdas, berakhlak, dan bertanggung jawab. [Din]