PERSAUDARAAN Muslimah atau biasa disebut Salimah gelar Festival Tahun Baru Islam pada Ahad (11/08/2024).
Festival yang digelar di Masjid Raya Pondok Indah tersebut terdiri dari beberapa agenda.
Di antaranya ada talkshow, tebar jilbab, santunan anak yatim, dan banyak bazar mulai dari makanan hingga fashion.
Mengusung tema “Hijrah dan Semangat Baru, Menguatkan Persaudaraan dan Kepedulian,” Salimah mengundang Dr. Nur Hamidah, Nurjanah Hulwani, dan Dewi Sandra sebagai narasumber talkshow.
Dr. Nur Hamidah menjelaskan tentang kewajiban berhijab bagi perempuan.
Hal ini berlandaskan Al-Qur’an surat An-Nur ayat 31 dan Al-Ahzab ayat 59.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ia kemudian memberi contoh berbagai model hijab berlandaskan dalil Al Qur’an dan Hadits.
“Ketika Allah turunkan kewajiban kepada kita untuk menutup aurat, harus tetap trendy dan syar’i,” pesannya.
Sebagai aktivis perempuan peduli Palestina, Nurjanah Hulwani menceritakan perjuangan saudara perempuan di Palestina dalam mempertahankan hijabnya di tengah kekejian yang ada.
“Ibu-ibu sekalian, saudara kita di Gaza tidur dalam keadaan tetap menggunakan hijabnya. Karena mereka tidak tahu kapan kematian akan menjemput mereka. Mereka tidak tahu kapan gelar syuhada akan menjemput mereka. Mereka ingin ketika kematian tiba, tetap dalam kondisi menutup auratnya,” jelas Nurjanah yang seketika membuat para peserta meneteskan air mata.
Nurjanah juga menceritakan keadaan yang terjadi di tengah krisis air dan obat-obatan yang ada.
Festival Tahun Baru Islam Salimah, Momen Muhasabah Perkuat Persaudaraan
Baca juga: Ribuan Massa Hadiri Festival Tahun Baru Islam Salimah
Wanita-wanita yang sebelumnya mengonsumsi obat penunda menstruasi karena akan kesulitan dalam membersihkannya, kini tidak lagi mengonsumsi karena pasokan obat-obatan juga ditahan oleh zionis Israel.
Bayangkan di tengah krisis tersebut, bagaimana mereka kesulitan dalam bersuci. Sampah dan bakteri menyebar di mana-mana.
Suasana semakin hening ketika Nurjanah menceritakan kisah seorang wanita yang mempertahankan auratnya ketika dilecehkan di penjara oleh Israel.
Meski kaus kakinya dibuang ke tong sampah, ia tetap berusaha mengambilnya, membersihkannya dengan air dan kembali mengenakannya demi menutup aurat.
Sampai akhirnya ia dilecehkan dan tidak ada sehelai pun pakaian yang dikenakan saat itu.
Semua cerita tersebut membuat peserta tak kuasa meneteskan air mata.
Namun yakinlah bahwa Allah tidak salah memilih pundak seorang pejuang yang rela mengorbankan segalanya untuk agama Allah yang mulia ini.[Sdz]