SEMARANG, 9 Agustus 2023. Memasuki era next normal pasca pandemi Covid 19, industri fesyen di Tanah Air terutama Jawa Tengah dan Semarang pada khususnya mengalami banyak perubahan signifikan.
Poin penting perubahan adalah pertama, naiknya minat konsumen fesyen pada produk lokal yang membuka peluang bagi merek-merek lokal Indonesia untuk mendapatkan popularitas lebih besar di pasar dalam negeri dan luar negeri.
Kedua, pasca pandemi, ada kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam industri fesyen melalui pelatihan daring, lokakarya, dan program pendidikan, sehingga menciptakan tenaga kerja yang lebih terampil dan kreatif.
Ketiga, industri fesyen telah merespon perubahan gaya hidup dengan menawarkan pakaian yang lebih sesuai untuk berbagai aktivitas.
Keempat, adanya kemitraan dan kolaborasi merek fesyen dengan desainer lokal, seniman, atau merek lain untuk menciptakan produk-produk yang unik dan menarik bagi konsumen.
Kelima, sustainable fashion, yaitu kesadaran akan isu lingkungan dapat mendorong permintaan untuk pakaian berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dan, keenam, digitalisasi dan inovasi teknologi seperti Augmented Reality (AR) bisa memberikan rekomendasi produk yang lebih personal, dapat membuka peluang baru dalam pengalaman berbelanja fesyen.
Selain itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah untuk kedua kalinya mendukung Semarang Fashion Trend melalui sinergi program ‘’Embrancing Festival Jateng Syariah’’ dengan berbagai kegiatan antara lain Jateng Modestpreneur Incubator, Jateng Modest Design Competition dan pergelaran busana muslim karya desainer kebanggaan Tanah Air dengan tujuan untuk mendorong peningkatan ekonomi syariah berkelanjutan untuk masyarakat Jawa Tengah pada khususnya.
Sebagai annual event, Semarang Fashion Trend atau SFT yang diinisiasi Indonesian Fashion Chamber (IFC) Semarang Chapter diproyeksikan dapat melahirkan karya-karya terkini sesuai dengan tren global untuk memberikan inspirasi kepada pelaku industri mode Indonesia dan serta menjadi tolak ukur perkembangan fesyen di Jawa Tengah pada umumnya dan Semarang, khususnya.
Seperti kita ketahui, Jawa Tengah sendiri memiliki kekayaan khasanah fashion yang sangat potensial untuk dikembangkan serta memiliki daya saing yang tak kalah dengan provinsi lainnya di Indonesia.
Di antaranya, keberagaman hasil wastra Nusantara seperti batik, tenun, sulam, bordir, ecoprint yang menjadi kekuatan untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai pusat destinasi wisata belanja produk Ready to Wear Craft Fashion.
Semarang Fashion Trend (SFT) 2023 Kembangkan Keanekaragaman Wastra Jawa Tengah Jadi Karya Craft fashion Berselera Global
Selain itu, Jawa Tengah memiliki potensi sumber daya manusia di bidang fashion, yaitu para desainer, baik yang tergabung dalam asosiasi mode maupun di luar asosiasi, yang telah menghasilkan karya bertaraf nasional dan internasional bahkan telah mendapatkan penghargaan internasional.
Potensi lainnya berupa sumber daya kreatif yang mendukung pertumbuhan dunia fashion, seperti industri garmen, pengrajin batik dan kain tradisional, tas, sepatu, aksesoris, serta pebisnis di bidang salon kecantikan.
Sementara itu, Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah dijadikan Creative Center Hub yaitu tempat yang tepat untuk memromosikan produk-produk para artisan Jawa Tengah melalui panggung etalase “Semarang Fashion Trend’’.
Hal ini mendorong Kota Semarang menjadi salah satu “Kota Mode” yang menjadi acuan tren di Indonesia yang mengutamakan konten lokal wastra dari Jawa Tengah untuk mampu berkompetensi di pasar Internasional.
Melihat peluang yang sangat besar untuk memperkenalkan dan mengembangkan industri fashion dari Jawa Tengah sekaligus mendorong terwujudnya Semarang sebagai ‘’Kota Mode’’.
Indonesian Fashion Chamber (Semarang Chapter) berkolaborasi dan bersinergi dengan Balai Besar Pengembangan Vokasi Produktivitas (BBPVP) Kota Semarang yang memiliki jurusan vokasi bidang Fashion Technology & Business Management, Kementerian Tenaga Kerja dan Bank Indonesia, turut serta mengembangkan industri mode di Tanah Air, khususnya Jawa Tengah melalui kegiatan Semarang Fashion Trend.
Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersama Chantika selaku Professional Exhibition Organizer (PEO) kembali menghadirkan perhelatan Semarang Fashion Trend.
Tahun ini, SFT mengusung tema “Java Heritage” yang mengangkat kekayaan budaya dan keanekaragaman wastra Jawa Tengah menjadi karya ready to wear craft fashion kontemporer berselera global
Ina Priyono, Ketua IFC Semarang Chapter sekaligus Ketua Pelaksana SFT 2023 menyebut konsep besar SFT 2023 adalah sebagai muara perkembangan terkini industri busana siap pakai berbasis ‘’craft fashion’’ di Jawa Tengah yang meliputi segi kualitas, kuantitas, inovasi bisnis, teknologi, maupun tren terkini.
Semarang Fashion Trend 2023 digelar Rabu-Sabtu (9-12 Agustus 2023), mulai pukul 13.00- 21.00 WIB di Fashion Runway Hall, BBPVP Semarang, Jalan Brigjen Sudiarto 118 Semarang. Agenda acara SFT 2023, yaitu 15 slot fashion show, conference dan talkshow, project runway competition, dan fashion exhibition.
SFT selama empat hari akan menampilkan 106 desainer desainer baik yang tergabung dalam asosiasi perancang maupun di luar asosiasi, jenama (brands) dan UKM se-Jawa Tengah yang siap mempresentasikan karya terbaiknya yang bisa menjadi referensi dan acuan busana sepanjang tahun 2024/2025.
Desainer dan jenama yang akan tampil di antaranya Ina Priyono, Deden Siswanto, Hannie Hananto, Maima x Roro Kenes, Ria Miranda, David Yan, Elkana Gunawan, Sudarna Suwarsa dan masih banyak lagi. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto juga menghadirkan karya dari para desainer yang mengusung merek ‘’Banyumasanku’’
Kehadiran mereka bisa menjadi indikator bahwa Semarang mulai mendapatkan tempat sebagai ‘’Kota Mode’’ di Indonesia. Dalam pergelaran Semarang Fashion Trend 2023, sebanyak 40 model hasil audisi yang berasal dari Semarang, Jakarta, Surabaya, Solo, Yogyakarta, dan Bandung akan tampil di atas catwalk dengan arahan dari Chicko Bachtiar dan Tory Mado, koreografer dari Jakarta, music director Harry Wong.
Siti Atikoh Ganjar Pranowo, istri Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Tengah dan Hevearita Gunaryanti Rahayu Walikota Semarang, akan hadir dalam perhelatan akbar tersebut. Para pejabat Forkominda Kota Semarang dan beberapa tokoh Jawa Tengah juga turut memeriahkan SFT 2022 dengan menjadi ‘’muse’’ dan tampil dalam pergelaran busana.
Semarang Fashion Trend 2023 didukung para sponsor yaitu Viva Cosmetics sebagai official make up & hair do yang akan mempercantik penampilan model wanita dan pria.
Bank Jateng Syariah juga memberikan dukungan untuk kemajuan halal lifestyle. Dan, terima kasih kepada seluruh media partner SFT 2023, Harian Kompas, Tempo.co, Cantika.com, Okezone.com, Sindonews.com, Okezone TV, Celebrities.TV, Celebrities Radio, Fimela.com, Liputan6.com dan VivaNews.com, Suara Merdeka dan Radio Idola. SFT 2022 juga didukung penuh oleh Pemerintah Kota Semarang, Dekranasda Provìnsi Jawa Tengah, Dekranasda Kota Semarang, Disbudpar Kota Semarang.