ChanelMuslim.com- Dalam ajang Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2021 SALIBA by Yeti Topiah mengambil tema “Recovery for Fashion Industry” mengusung konsep ready to wear dengan menampilkan koleksi nuansa feminine casual hingga clasik modern.
Saliba adalah sebuah koleksi yang terinspirasi dari sebuah pasar 16 ilir yang ada di palembang. Pasar ini merupakan pasar terbesar dan bersejarah yang ada di Palembang.
Setiap harinya pasar ini tak pernah sepi pengunjung, pertokoan makin ramai, bahkan badan jalan di sekitar pasar 16 pun digunakan pedagang untuk berjualan.
Desainer ingin membuat koleksi dengan konsep pasar 16 ilir Palembang karena pasar menggunakan warna bangunan yang menarik dan bentuk yang unik.
Busana ini dibuat dengan tema essentiality atau memiliki arti berfikir bagaimana fungsi dan minimalis busana ini dibuat dengan kesan clean, dan modern.
Warna yang diterapkan pada busana didapatkan dari warna coklat yang ada di sebelah pasar 16 ilir, dan warna-warna yang ada di bangunan pasar 16 ilir.
Penggunaan potongan model H line dan A line yang didapat dari bentuk bangunan yang diterapkan sesuai design simetris.
Saliba menampilkan 3-look ready to wear, dengan gaya casual hingga klasik modern yang terbuat dari Viscose.
Dalam prosesnya, koleksi Saliba mempadu padankan overall, dress, outer yang memancarkan sosok perempuan yang kuat, dan berani namun tidak meninggalkan sisi feminimnya.
Baca Juga : RAEGITAZORO Hadirkan Koleksi Modest Streetwear di Muffest 2021
Inspirasi SALIBA by Yeti Topiah
Kerusakan bumi yang semakin parah, banyaknya sampah yang sangat mengganggu keseimbangan alam menginspirasi designer dalam membuat koleksi ini.
Selayaknya kita menjadi manusia yang bertanggung jawab, peduli lingkungan dan ikut berperan dalam menjaga
dan memelihara bumi. Tidak seharusnya kita hanya mengeksploitasi, merusak dan mengambil manfaatnya saja.
Berbuatlah ihsan pada alam semesta tanpa batas waktu.
Desainer ingin ikut berperan serta dalam menyelamatkan bumi dengan memanfaatkan sisa-sisa kain produksi menjadi sebuah koleksi yang bernilai lebih.
di panggung Muffest Saliba menampilkan warna hitam menggambarkan bumi yang semakin rusak & full color gambaran dari banyaknya tangan manusia.
Baca Juga : MUFFEST Gandaria City Jakarta Menutup Rangkaian Pameran di Lima Kota Besar Indonesia
Bahan yang dipakai adalah material kain linen, kain perca sisa produksi, sejalan dengan prinsip MUFFEST yaitu
sustainable, tidak hanya mengikuti tren sesaat. Akan tetapi bisa dipakai tahan lama dan temanya klasik (timeless).[Ind/Wld].