DI tengah sorotan dunia terhadap konflik Palestina, seorang desainer berdarah Belanda-Maroko, Aziz Bekkaoui, menggunakan panggung mode untuk menyuarakan perlawanan budaya Palestina.
Melalui koleksi busana yang sarat makna, ia berupaya mengangkat identitas dan warisan budaya Palestina yang terancam.
Aziz Bekkaoui, seorang desainer Belanda-Maroko, telah mendefinisikan ulang mode sebagai bentuk perlawanan budaya, khususnya dalam mendukung warisan Palestina.
Baca juga: IKRA Indonesia Hadirkan Modest Fashion Wastra Indonesia di MUFFEST+ 2025
Desainer Belanda-Maroko Gunakan Fashion untuk Advokasi Perlawanan Budaya Palestina
Koleksi Hari Keffiyeh Sedunia 2014 miliknya memamerkan keffiyeh dan bendera Palestina sebagai simbol perlawanan dan identitas, memadukannya ke dalam koleksi mode kelas atas seperti Helm Keffiyeh dan Selimut Palestina.
Karya Bekkaoui melampaui estetika, berfungsi sebagai platform untuk memperkuat suara kaum terpinggirkan dan mendukung perjuangan Palestina.
Lihat postingan ini di Instagram
Melalui kolaborasinya dengan Maison Palestine, sebagian dari keuntungannya mendanai jurnalis, aktivis, dan seniman independen yang berdedikasi untuk meningkatkan kesadaran tentang perjuangan Palestina.
Bagi Bekkaoui, fashion bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang menyampaikan pesan. Melalui karyanya, ia ingin:
Meningkatkan Kesadaran, Mengedukasi masyarakat dunia tentang kondisi dan perjuangan rakyat Palestina.
Melestarikan Budaya, Memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya Palestina yang kaya dan beragam.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Memberikan Dukungan, Menyuarakan dukungan bagi rakyat Palestina dalam melawan penindasan dan penjajahan.
Koleksi busana Bekkaoui mendapat sambutan yang beragam dari berbagai pihak. Ada yang memberikan apresiasi atas keberaniannya dalam menyuarakan isu-isu sensitif, namun ada pula yang mengkritik penggunaan fashion sebagai alat politik.
Terlepas dari kontroversi yang ada, karya Bekkaoui telah berhasil menarik perhatian dunia terhadap isu Palestina. Ia telah menunjukkan bahwa fashion dapat menjadi platform yang kuat untuk menyuarakan perlawanan dan memperjuangkan keadilan. [Din]