ChanelMuslim.com – Sektor pariwisata Singapura mencatat pertumbuhan dalam jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan pariwisata di tahun 2019. Namun, angka kunjungan dan penerimaan pariwisata Singapura di 2020 diperkirakan akan terkena dampak dari wabah COVID-19.
Chief Executive Singapore Tourism Board (STB) Keith Tan mengatakan sektor pariwisata Singapura menghadapi tantangan terbesar sejak wabah SARS tahun 2003.
“Namun, tidak seperti pada saat SARS terlebih dahulu, kali ini, kami lebih siap dan tangguh. Destinasi kami tetap atraktif, memiliki pipeline produk pariwisata yang kuat, dan portofolio pasar yang beragam,” ujar Keith Tan, Selasa (18/2), di Pacific Place, Jakarta.
COVID-19 diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Singapura, khususnya dari Tiongkok, yang menyumbang sekitar 20% angka kunjungan wisatawan internasional. Namun, STB telah menerapkan portofolio pasar yang beragam. Indonesia tetap merupakan negara sumber kunjungan wisatawan terbesar kedua untuk Singapura, dengan 3,11 juta wisatawan Indonesia berkunjung di tahun 2019, sebuah angka rekor yang tinggi.
Mohamed Firhan Abdul Salam, Area Director STB Indonesia (Jakarta) mengatakan bahwa angka kunjungan wisatawan Indonesia menunjukkan Singapura sebagai destinasi yang diminati oleh wisatawan Indonesia, tidak hanya oleh wisawatan asal Jakarta, namun juga kota-kota di luar Jakarta.
“Pertumbuhan ini membuktikan bahwa pendekatan quality tourism dan upaya diversifikasi pasar ke kota-kota di luar Jakarta telah membuahkam hasil. Kami akan terus memberikan yang terbaik meski mengalami tantangan di awal 2020,” ujar Mohamed Firhan.
STB Indonesia juga telah memperkuat brand Passion Made Possible untuk menyampaikan pesan komunikasi melalui partnership dengan media yang dilakukan selama setahun, mendorong dan memperkuat hubungan dengan travel trade melalui roadshow di beberapa kota, serta bekerja sama dengan para inovator terdepan di bidang teknologi seperti Traveloka, Loket/GoTix, dan Klook melalui penandatanganan Memorandum of Cooperation (MoC) yang memudahkan warga Indonesia untuk memesan perjalanan ke Singapura dan menikmati berbagai acara dan atraksi menarik di Singapura.
Sementara itu, terkait dengan status Singapura dalam level Orange dalam kasus Virus COVID-19, Executive Director STB South East Asia John Gregory Conceicao menjelaskan bahwa pihak pemerintah Singapura berupaya keras untuk menangani wabah COVID-19 dan membangkitkan kembali sektor pariwisata Singapura.
“Belajar dari kasus SARS, masa pemulihan berlangsung sekitar 5-6 bulan. Setelah pemulihan, kami dan biro perjalanan wisata Singapura telah merencanakan berbagai promo untuk menarik kembali wisatawan untuk berkunjung ke Singapura,” ujar John Gregory.
John menegaskan bahwa Singapura tetap menjadi destinasi wisata yang menarik bagi warga Indonesia.
“Kami percaya bahwa tindakan yang telah dilakukan Singapura saat ini akan memberikan rasa aman bagi para wisatawan. Namun demikian, kami telah siap menghadapi tahun sulit ke depan. Saya dan tim telah bertemu mitra-mitra kami di bidang pariwisata untuk memahami tantangan yang dihadapi dan bagaimana kami bisa memberikan dukungan jangka menengah dan panjang. Saya yakin kita bisa bangkit kembali dengan kuat, percaya diri, dan melanjutkan langkah-langkah yang bisa mendukung pertumbuhan berkualitas,” kata John Gregory.
Firhan menambahkan, meski tidak ada larangan bepergian ke Singapura dari Indonesia, pengunjung ada baiknya memperhatikan kebersihan diri (personal hygiene).
“Ada basic travel advise. Kami sarankan pengunjung untuk menjaga personal hygiene, cuci tangan, menggunakan masker dan pergi ke dokter jika kondisi badan kurang sehat,” jelas Firhan.
Dengan situasi COVID-19 yang diperkirakan akan berlanjut untuk sementara, STB akan terus mengidentifikasi langkah-langkah yang efektif untuk menjaga wisatawan tetap sehat dan aman, serta memberi dukungan pada industri pariwisata dan pekerja di sektor pariwisata. Bersama dengan mitra industri pariwisata, STB tetap mempertahankan rencananya untuk meningkatkan daya tarik Singapura sebagai destinasi wisata, dengan beberapa rencana pengembangan seperti Mandai Nature Precinct, Jurong Lake District, Sentosa-Brani masterplan, peremajaan Orchard Road, dan perluasan Integrated Resort.[ind]