• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 14 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Kenaikan Tarif PPN Cederai Rasa Keadilan Masyarakat

Mei 11, 2021
in Ekonomi
Libur Nataru 2024 Tidak Cukup Kuat Mendongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Anis Byarwati

70
SHARES
536
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Kenaikan tarif PPN mencederai rasa keadilan masyarakat. Hal itu disampaikan oleh Legislator Senior dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr. Hj. Anis Byarwati, S. Ag. M. Si.

Ia mengomentari rencana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) yang terungkap dari paparan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Musrenbangnas 2021 pada Selasa pekan lalu.

“Terus terang saya bingung melihat kebijakan pemerintah ini, ketika ekonomi sedang berjuang tertatih tatih utk bangkit dan pulih, kok malah dihantam dengan rencana menaikkan PPN,” ujar Anis, Selasa (11/5/2021).

Baca Juga: Lokataru Foundation: Kenaikan Tarif BPJS Harus Dievaluasi

Menaikkan Tarif PPN Bukan Kebijakan yang Tepat

Menurut Anis yang juga Anggota Komisi XI DPR RI ini, menaikkan tarif PPN dalam kondisi daya beli masyarakat yang tertekan akibat pandemi dan krisis ekonomi bukanlah merupakan kebijakan yang tepat.

Anis mempertanyakan bukti keberpihakan pemerintah terhadap rakyat. Sebab menurut Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini, kenaikan PPN dampak kontraksinya bisa ke segala lapisan masyarakat,

khususnya masyarakat menengah bawah. Dampak yang utama adalah menghantam daya beli masyarakat dan membahayakan industri retail.

“Pemerintah jangan mencari jalan pintas untuk memenuhi target pajak. Jangan sampai Pemerintah kembali “mencederai rasa keadilan,” kata Anis.

Kemudian Anis mengingatkan, Pemerintah baru saja menurunkan tarif PPh Badan, obral insentif pajak dan bahkan pembebasan PPnBM yang hanya menyasar kalangan tertentu

yang notabene golongan menengah ke atas, tetapi pada saat yang sama Pemerintah berencana menaikkan tarif PPN yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari

karena menyangkut konsumsi barang dan jasa masyarakat secara keseluruhan.

“Jangan sampai kenaikan PPN ini menjadi beban baru bagi konsumen dan dunia usaha secara luas. Saran saya, daripada menaikan tarif PPN yang sudah pasti akan semakin menyengsarakan masyarakat bawah,

sebaiknya pemerintah menarik pajak dari harta atau warisan orang-orang kaya (wealth tax) di Indonesia,” usul Anis.

Baca Juga: Warisan Ibu

Pajak atas Warisan

Selanjutnya, Anis berpendapat agar Pemerintah menarik pajak atas kekayaan jenis tertentu atau warisan dengan nilai minimal tertentu.

Jangan menambah beban masyarakat yang sedang susah dengan kenaikan PPN. Karena menurut perempuan yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua BAKN (Badan Akuntabilitas Keuangan Negara) DPR RI ini,

PPN konteksnya pajak yang paling dekat dengan masyarakat.

“Beli minum, beli baju, belanja di supermarket atau restoran, semua ada PPN-nya dan itu semua dibebankan oleh penjual kepada konsumen akhir,” ujar Anis.

Menurut Anis, bahkan lebih bagus lagi kalau pemerintah menurunkan PPN dari 10% ke 5%.

“Ini bisa membantu menaikkan daya beli,” tambah Anis.

Doktor Ekonomi Islam lulusan Universitas Airlangga ini mengatakan bahwa, pajak harus efektif.

Caranya harus fair, orang yang harus membayar pajak, membayar pajak dengan tingkat yang fair juga.

Berdasarkan data dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) nilai aset orang terkaya Indonesia, yang 1% dari populasi, menguasai 50% aset nasional.

“Pajak warisan sepertinya cukup prospektif unuk menambah setoran pajak,” pungkas Anis.[ind]

Tags: kenaikan tarif ppn
Previous Post

Sambut Hari Raya, LAZ Al Azhar Gandeng Adhimix Bagikan Parcel Lebaran untuk Keluarga Dhuafa

Next Post

LAZ Al Azhar Bersama Askrindo Syariah Kirimkan Parsel Ibadah untuk Yatim Dhuafa

Next Post
LAZ Al Azhar Bersama Askrindo Syariah Kirimkan Parsel Ibadah Untuk Yatim Duafa

LAZ Al Azhar Bersama Askrindo Syariah Kirimkan Parsel Ibadah untuk Yatim Dhuafa

Idulfitri 1442 H Jatuh pada Kamis 13 Mei 2021

Idulfitri 1442 H Jatuh pada Kamis 13 Mei 2021

SALIBA Modest Fashion by Yeti Topiah

SALIBA Modest Fashion by Yeti Topiah di MUFFEST 2021

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga