ChanelMuslim.com- Akhir-akhir ini opini bergerak begitu picik mencermati kasus di Majelis Ulama Indonesia. Setelah salah seorang anggotanya diduga terlibat jaringan teroris, pihak-pihak tertentu menggaungkan suara pembubaran.
Bahkan, baru-baru ini seorang tokoh agama non muslim yang tergabung dalam badan pembina ideologi ikut-ikutan mencampuri urusan MUI. Melalui twitternya, ia “menasihati” majelis para ulama ini untuk berhati-hati memilih anggota. Dan beberapa waktu kemudian, “nasihat” itu pun dihapus.
Kalaulah memang benar salah seorang anggota MUI terlibat jaringan teroris, dan dugaan itu hampir tidak mungkin, apa yang salah dari MUI. Kenapa logika berikutnya tertuju pada pembubaran.
Kenapa tidak ada logika yang sama ketika seorang menteri sosial terlibat korupsi, yaitu pembubaran pemerintahan. Begitu pun ketika ada anggota polisi yang terlibat narkoba, yaitu pembubaran lembaga kepolisian.
Begitu banyak lembaga-lembaga negara yang anggota bahkan pejabatnya terlibat korupsi, narkoba, dan kejahatan luar biasa lain; tapi tak seorang pun yang memainkan logika pembubaran.
Kenapa logika picik itu dimainkan hanya untuk Majelis Ulama Indonesia? Kenapa MUI?
Pertama, MUI merupakan lembaga terhormat umat Islam yang merupakan perwakilan dari ormas-ormas besar. Di majelis terhormat inilah segala problematika bisa terurai baik dan menemukan solusinya.
Bayangkan jika majelis itu sudah tidak ada lagi. Umat Islam akan saling terbentur dengan problematikanya sendiri.
Kedua, sejak MUI didirikan, rasanya belum ada suara-suara yang begitu lantang untuk pembubaran, selain saat ini. Walau sekadar isu dan gema, suara tidak sedap itu boleh jadi akan menjatuhkan mentalitas umat Islam. Terlebih lagi tuduhannya karena terlibat kejahatan besar, yaitu terorisme.
Ketiga, framing ini boleh jadi menjadi puncak dari stigma teroris umat Islam selama ini. Bahwa, ajaran terorisme memang nyata diajarkan oleh para tokoh ulama.
Dan itu artinya, Islam tidak diragukan lagi sebagai agama yang sangat identik dengan terorisme dan kekerasan.
Bayangkan jika semua ini terus-menerus digaungkan kepada para generasi muda umat Islam. Tidak mustahil akan terjadi pelemahan tekad dan semangat mereka. Setidaknya, membuat mereka kehilangan percaya diri.
Sudahi semua logika picik seperti itu. Bangsa ini sudah jauh lebih pintar dari yang pihak-pihak ini bayangkan. Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. [Mh]