ChanelMuslim.com – Kegigihan Abu Dzar melawan kebathilan tak henti-henti. Berita mengenai peristiwa yang dialami Abu Dzar sebelumnya akhirnya sampai juga kepada paman Nabi, Abbas.
Ia segera mendatangi tempat terjadinya peristiwa tersebut, tapi dirasanya ia tak dapat melepaskan Abu Dzar dari cengkeraman mereka kecuali dengan menggunakan diplomasi halus, maka katanya kepada mereka: “Wahai kaum Quraisy! Anda semua adalah bangsa pedagang yang mau tak mau akan lewat di kampung Bani Ghifar.
Baca Juga: Abu Dzar Pantang Pulang Sebelum Meneriakkan Islam
Kegigihan Abu Dzar Melawan Kebathilan
Dan orang ini salah seorang warganya, bila ia bertindak akan dapat menghasut kaumnya untuk merampok kafilah-kafilahmu nanti!” Merekapun sama menyadari hal itu, lalu pergi meninggalkannya.
Tetapi Abu Dzar yang telah mengenyam manisnya penderitaan dalam membela agama Allah, tak hendak meninggalkan Mekah sebelum berhasil beroleh tambahan dari darma baktinya.
Demikian pada hari berikutnya, tampak olehnya dua orang wanita sedang thawaf keliling berhala-berhala Usaf dan Na-ilah sambil memohon padanya. Abu Dzar segera berdiri menghadangnya, lalu di hadapan mereka berhala-hala itu dihina sejadi-jadinya.
Kedua wanita itu memekik berteriak, hingga orang-orang gempar dan berdatangan laksana belalang, lalu menghujani Abu Dzar dengan pukulan hingga tak sadarkan diri. Ketika ia siuman, maka yang diserunya tiada lain hanyalah “Bahwa tiada Tuhan yang haq diibadahi melainkan Allah, dan bahwa Muhammad itu utusan Allah.”
Maklumlah sudah Rasulullah Saw. akan watak dan tabi’at murid barunya yang ulung ini serta keberaniannya yang menakjubkan dalam melawan kebathilan.
Hanya sayang saatnya belum lagi tiba, maka diulanginyalah perintah agar dia pulang, sambil bila telah didengarnya nanti Islam lahir secara terang-terangan, ia dapat kembali dan turut mengambil bagian dalam percaturan dan aneka peristiwanya.