ChanelMuslim.com- Tanggal 9 Desember diperingati sebagai hari anti korupsi sedunia. Ini bukan berarti bahwa anti korupsinya hanya di tanggal itu, sementara di waktu lainnya bebas untuk korupsi.
Hari anti korupsi bukan sekadar sebuah peringatan. Bukan momen yang harus dibuat seremonial, ada pidato, ada deklarasi dan sebagainya. Tapi sebuah semangat dan kesadaran betapa jahatnya korupsi itu.
Salah satu tuntutan adanya reformasi yang menumbangkan Orde Baru adalah pemberantasan KKN. Yaitu, pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Tiga kata berbeda yang memiliki kejahatan sejenis, yaitu manipulasi uang negara untuk kepentingan diri dan kroni.
Pemberantasan korupsi di sebuah negara tidak akan cukup hanya dengan adanya lembaga anti korupsi. Karena lembaga bisa dimanipulasi menjadi sekadar simbol.
Pemberantasan korupsi juga tidak akan cukup hanya dengan ancaman hukuman yang keras. Karena hukum juga bisa dimanipulasi sesuai selera. Ada uang, hukuman bisa ringan.
Pemberantasan korupsi dibangun dari dasar. Yaitu, adanya kesadaran bahwa korupsi itu jahat. Yang dicuri itu uang negara yang berarti uangnya jutaan orang.
Pemberantasan korupsi itu juga dibangun atas dasar keteladanan. Yaitu, keteladanan yang tulus dari para pemimpin. Bukan basa-basi yang dikemas dalam hiasan pencitraan.
Inilah kenapa korupsi tak pernah terbersit terjadi di masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin. Karena kesadaran dan keteladanan begitu kuat di situ.
Suatu kali kehebohan terjadi di masa Khalifah Umar bin Khaththab. Seorang protes karena jatah baju untuk khalifah terlihat lebih besar daripada para pejabat lain.
Umar tidak tersinggung dengan kritik itu. Ia tidak menjelaskan apa-apa. Ia hanya mempersilahkan puteranya, Abdullah yang juga pejabat yang mendapat jatah, untuk menjelaskan itu.
Abdullah pun menjelaskan, bahan baju untuk khalifah memang lebih besar dari para pejabat lain. Hal ini karena jatah milik Abdullah dihadiahkan untuk Umar. Karena dengan jatah normal, bahan baju untuk Umar tidak cukup karena ukuran fisiknya yang lebih besar.
Kehebohan pun selesai. Semua memaklumi. Hal itu karena adanya kesadaran tentang jahatnya koroupsi. Dan adanya keteladanan dari para pucuk pimpinan negeri.
Semoga hari anti korupsi ini bukan sekadar basa-basi. Karena kehormatan dan wibawa sebuah negeri bukan dari kekuatan dan kekayaannya. Melainkan karena integritas pemimpin dan warganya. [Mh]