ChanelMuslim.com- Meski pagelaran Pilpres masih tiga tahun lagi, manuver-manuver menarik terus dimainkan sejumlah tokoh. Salah satunya, Anies Rasyid Baswedan.
Selama satu bulan terakhir, setidaknya ada dua kekuatan politik yang “merapat” ke Anies. Yaitu, Golkar dan Nasdem.
Golkar mengundang Anies ke ulang tahun partai beringin itu di akhir Oktober lalu. Anies pun disambut gegap gempita oleh para tokoh teras Golkar.
Di akhir November lalu, giliran Metro Tv memberikan penghargaan kepada Anies. Anies dinilai layak mendapat penghargaan sebagai kepala daerah yang sukses membangun ekonomi kreatif di tengah masa pandemi.
Sosok Anies menjadi sorotan setelah sebuah relawan melaunching gerakan mereka sebagai relawan pemenangan Anies di Pilpres 2024 mendatang.
Namun begitu, sejumlah pihak sepertinya terus berupaya meredupkan “cahaya” Anies di berbagai isu politik. Mulai dari isu banjir DKI, hingga rencana balap formula E yang akan digelar tahun depan di Jakarta.
Boleh jadi, antara dukungan dan hadangan belum berakhir sampai di sini. Akan ada sejumlah pihak yang terus merapat dan terus menggembosi.
Di sisi lain, sejumlah kalangan menilai bahwa syarat 20 persen dukungan di pencapresan sangat tidak demokratis. Karena aturan itu sama saja dengan menghalangi calon-calon presiden yang potensial.
Karena dengan syarat itu, seorang calon harus mendapat dukungan dari sejumlah partai. Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa dukungan partai tidak ada yang gratis.
Aturan itulah yang kini coba digugat sejumlah kalangan ke Mahkamah Konstitusi. Menurut para penggugat, kalau mau demokratis, ambang batas capres harus 0 persen.
Indonesia sebenarnya menyimpan begitu banyak tokoh potensial sebagai capres. Sayangnya, mereka tidak berdaya dengan “hadangan” syarat 20 persen ini.
Lalu, akankah Anies akan meraih dukungan sebanyak itu? Drama pencapresan sepertinya akan terus berlangsung. [Mh]