Pertama: Saya melihat orang-orang merasa ragu dalam urusan rezeki, sehingga banyak di antara mereka yang kikir dengan apa yang dimilikinya dan rakus terhadapnya. Lalu saya bertawakal kepada Allah karena mengingat firman Allah.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di muka bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.” (QS. Hud: 6)
Karena saya termasuk binatang melata, maka saya tidak menyibukkan hatiku dengan sesuatu yang sudah dijamin oleh Tuhan Yang Maha Kuat lagi Maha Kokoh.
Baca juga: Jadilah Manusia Visioner
Kedua: Saya melihat setiap orang punya teman yang menjadi tempat menyampaikan berbagai rahasia dan mengadukan persoalan. Tetapi mereka tidak bisa menyimpan rahasia dan tidak mampu menolak benturan berbagai takdir.
Lalu saya menjadikan amal saleh sebagai temanku agar ia menjadi pembelaku pada saat dilakukan hisab (perhitungan), meneguhkanku di hadapan Allah, dan menemaniku di kubur dan saat aku melewati titian.
Ketiga: Saya melihat setiap orang punya musuh. Lalu saya cermati ternyata orang yang menggunjing, menzalimi dan berbuat tidak baik kepadaku itu bukan musuhku. Karena dia selalu menghadiahkan kebaikan-kebaikannya kepadaku dan memikul dosa-dosaku.
Tetapi musuhku yang sebenarnya adalah mereka yang apabila aku sedang dalam ketaatan kepada Allah maka mereka menggodaku untuk bermaksiat kepada-Nya. Mereka itu adalah Iblis, dunia dan hawa nafsu.
Karena itu, aku menjadikan mereka sebagai musuh, mewaspadai mereka, dan menyiapkan bekal untuk memerangi mereka sehingga aku tidak membiarkan seorang pun dari mereka mendekatiku dan menguasaiku.
Keempat: Saya melihat setiap orang pasti dicari malaikat maut lalu saya menyiapkan diri untuk bertemu dengannya. Sehingga apabila dia datang maka saya akan menyambutnya dengan senang tanpa menghalanginya.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com