ChanelMuslim.com – Sebuah keluarga di Kroasia telah membuka “hotel lebah” yang menawarkan sarang lebah produktif untuk dijual kepada klien yang ingin memelihara lebah tetapi tidak memiliki waktu atau ruang untuk merawat penyerbuk kecil itu sendiri.
Baca juga: Taman Wisata Lebah Cibubur, Wisata Edukasi Keluarga di Timur Jakarta
Domagoj Balja mengatakan usaha itu menanggapi rasa ingin tahu yang berkembang di antara pembeli madunya tentang bagaimana madu itu dibuat, pada saat peternakan lebah menderita penurunan populasi secara global.
Di pameran pertanian, petani itu berkata, “kami sering ditanya: ‘Apakah madu Anda benar-benar buatan sendiri?’… Sebagai peternak lebah berpengalaman, kami merasa agak kesal, bahkan tersinggung.”
“Kemudian istri saya dan saya memiliki ide untuk membiarkan orang-orang mempelajari cara kerjanya dengan memiliki sarang lebah mereka sendiri,” kata Balja, yang keluarganya telah menghabiskan puluhan tahun memelihara lebah.
Keluarga, dari kota Garesnica di timur laut Kroasia, menawarkan kepada orang-orang yang ingin memiliki madu buatan sendiri kontrak tiga tahun senilai 2.500 kuna ($391,32).
“Mereka dapat membeli sarang lebah dari kami yang kemudian kami rawat, dan selama tiga tahun itu, setengah dari produksi madu adalah milik mereka,” katanya. “Kami bersama-sama mengumpulkan madu dari sarangnya. Pada saat yang baik satu sarang lebah dapat menghasilkan sekitar 30 kilogram madu (setahun),” kata Balja.
Dua puluh lima pelanggan saat ini memiliki lebah di peternakan. Sementara sebagian besar berasal dari kota-kota Kroasia, beberapa datang dari tempat yang lebih jauh, termasuk seorang pilot dari Dubai dan seorang pelatih sepak bola dari Jeddah.
“Aspek pekerjaan kami ini bukan tentang mengumpulkan keuntungan, tetapi tentang mengajari orang-orang tentang peternakan lebah,” kata Balja, yang pada akhirnya bertujuan untuk memiliki 40 klien ‘hotel’.
Pemilik dapat membawa sarangnya ke tempat lain setelah tiga tahun, meskipun mungkin tidak mudah untuk menemukan tempat lain.
Nena Salopek membeli sarang lebah tahun lalu dan telah memanen empat kg (9 pon) madu untuk dirinya sendiri. ‘Rasanya sempurna,’ katanya, meskipun dia khawatir tentang efek perubahan iklim pada produktivitas lebah.
Penting untuk menyuburkan tanaman, lebah terancam oleh aktivitas manusia, termasuk penggunaan pestisida dan pupuk, dan juga oleh perubahan iklim.
Balja mengatakan tahun ini adalah yang terburuk untuk produksi madu selama beberapa dekade, menyusul salju dan es di musim semi. “Di Musim Semi kami harus memberi makan lebah agar tidak kelaparan, yang tidak pernah terjadi pada kami sebelumnya,” ujarnya.[ah/reuters]