ChanelMuslim.com – Komunitas Muslim di Minneapolis merayakan pencabutan pembatasan COVID-19 ketika masjid-masjid kembali bisa melakukan shalat berjamaah.
Baca juga: Kumandang Adzan Pertama di Minneapolis
“Ketika Anda kembali, Anda seperti dilahirkan kembali,” kata Hussein Hassan, seorang anggota jamaah Masjid Al-Rawdah, kepada Sahan Journal.
Selama beberapa bulan terakhir, Masjid Al-Rawdah telah mengalami berbagai tingkat pembatasan selama pandemi. Pada awal wabah coronavirus Minnesota pada Maret 2020, masjid ditutup seluruhnya kemudian baru bisa dibuka kembali pada Juli 2020.
Sejak itu, masjid telah menerapkan beberapa langkah kesehatan masyarakat untuk menjaga jamaah lebih aman dari COVID-19, termasuk jarak sosial dan masker wajah.
Pembatasan ini akhirnya dicabut oleh Gubernur Tim Walz yang dicabut pada akhir Mei, memungkinkan umat Islam untuk kembali melakukan shalat berjamaah.
“Itu sangat berbeda dengan pedoman awalnya,” kata Hanad Mohamed, 23 tahun. “Tapi itu benar-benar menyegarkan kembali. Ini hampir seperti berada jauh dari rumah.”
Penutupan dan pembatasan mempengaruhi kehidupan jamaah, dengan beberapa dari mereka merasa kesepian.
“Mereka memiliki kehidupan sosial melalui masjid, dan mereka bertemu teman-teman untuk mengobrol dengan mereka,” kata Imam Abdirizak Farah. “Tetapi ketika pandemi ada di sini, mereka merasa sangat sendirian.”
Dengan pencabutan persyaratan jarak sosial, anggota Masjid menikmati kembali ke ruang tersebut, kata Imam Dulyadeyn Farah. Dan shalat berjamaah berdampingan satu sama lain telah membantu membangun kembali komunitas.
“Sekarang, kami shaat berjamaah berdampingan, bahu-membahu,” kata Imam Dulyadeyn.
“Bahkan termasuk saya—kami merasakan doa yang nyata, dan persaudaraan, ketika kami shalat berdampingan.”
Minneapolis adalah kota yang terbesar di negara bagian AS dari Minnesota dan county seat dari Hennepin County. Pada Sensus 2010, populasi Minneapolis adalah 382.578 jiwa.
Menurut sebuah studi tahun 2014 oleh Pew Research Center, 70% penduduk kota mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Kristen , dengan 46% mengaku hadir di berbagai gereja yang dapat dianggap Protestan , dan 21% menganut kepercayaan Katolik Roma. Sementara 23% mengklaim tidak ada afiliasi agama . Studi yang sama mengatakan bahwa agama-agama lain (termasuk Yudaisme , Budha , Islam , dan Hindu ) secara kolektif membentuk sekitar 5% dari populasi.[ah/aboutislam]