• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 5 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Cerpen

Sepertiga Jalan (Bag.2)

Desember 2, 2021
in Cerpen
Sepertiga Jalan (Bag.2)

Sepertiga Jalan (Bag.2) (Foto: Pixabay)

76
SHARES
583
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Aku optimis menuntaskan sekolah menengah atasku untuk menjadi yang terbaik juga. Entah apa mimpiku, rasanya hanya ingin menjadi yang terbaik dan mendapat pengakuan tersebut.

Teringat tiga tahun lalu, saat aku duduk di bangku kelas empat sekolah dasar, anak 11 tahun dengan segala keterbatasan dan kepolosannya.

Saa itu aku mendapat perlakuan menyedihkan dari teman-teman sekelasku karena peringkat kelasku selalu berada di paling bawah.

Baca Juga: Sepertiga Jalan (Bag.1)

Sepertiga Jalan (Bag.2)

Tadi itu dulu, aku yang orang lain lihat sekarang bukanlah aku yang dulu, mendapat pembulian dan selalu diintimidasi oleh teman-temanku, bahkan guruku.

Perih rasanya ketika mengingat kejadian tersebut. Banyak ejekan atau bahkan pembulian verbal yang aku terima, mulai dari diteriki “39” oleh teman sekelas.

Apa itu 39? 39 adalah peringkatku yang paling bawah di kelas tersebut. Aku hanya diam dan diam, aku tak berani menceritakan ke mamah ataupun papah.

Kejadian “39” itu menyakitkan, namun bukan yang paling menyakitkan. Ada satu kejadian yang sangat melekat di kepalaku. Rasa sakit hati masih terbayang hingga saat ini.

Setiap episode menyakitkan itu berputar di otakku, kembali terasa sesaknya dada tiap kali mengingat kejadian tersebut.

Pada hari itu, sekolahku telah menyelesaikan semester awal di kelas 4 SD. Sekolah berjalan lebih santai, hanya ada sedikit perlombaan antar kelas, biasa disebut classmeeting.

Usai perlombaan, tiba-tiba semua siswa berbondong-bondong menuju mading sekolah untuk melihat hasil ujian mereka. Seperti halnya mereka, aku juga tertarik melihatnya.

Namun, tiba-tiba ada segerombolan siswa, teman sekelasku, yang lewat dihadapanku seraya tertawa terbahak-bahak dan menatap sinis dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Aku tak mengerti apa maksud mereka, sampai salah satu dari mereka meneriakiku, “heh, lo! gak bosen ya ranking merah semua! Keluar ajah deh lo dari sekolah ini. Percuma lo sekolah tapi gak punya otak!” mendengar ucapan tersebut aku segera menuju mading dan menerobos kerumunan.

Benar saja, ternyata namaku merah, namun bukan merah hasil cetakan komputer. Itu merah spidol, dengan tulisan di bawahnya masih menggunaan tinta merah.

“Makannya belajar! eh lupa, kan gak punya otak ya? HAHAHA” ledek mereka.

Segera aku keluar kerumunan, dan aku dapati mereka berdiri menertawakanku.

“Gimana? udah lihat? yuk, girls cuss!” mereka pergi meninggalkanku.

Belum sampai dua langka, aku terbawa emosi. Aku menarik anat tersebut seraya berkata terisak “Aku salah apa sama kamu? Akukan gak jahat sama kamu, kenapa kamu memperlakukanku seperi ini?” [Ln]

Bersambung…

Ditulis oleh Rajwa Aida, santri kelas 2 SMA Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)

Tags: Sepertiga Jalan (Bag.2)
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Membaca aI-Fatihah di dalam Shalat Jenazah

Next Post

Bahaya Merkuri yang Sering Ada di Produk Kecantikan

Next Post
Bahaya Merkuri yang Sering Ada di Produk Kecantikan

Bahaya Merkuri yang Sering Ada di Produk Kecantikan

Tiga Penyebab Kehancuran Umat Terdahulu

Tiga Penyebab Kehancuran Umat Terdahulu

Resistensi Antimikroba jadi ancaman Kesehatan Masyarakat yang Mendesak

Resistensi Antimikroba jadi ancaman Kesehatan Masyarakat yang Mendesak

  • Kreasikan Rayakan Milad ke-3: Merajut Cinta untuk UMKM dan Palestina

    Kreasikan Rayakan Milad ke-3: Merajut Cinta untuk UMKM dan Palestina

    73 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Khalid bin Yazid, Filsuf Pertama dalam Islam

    427 shares
    Share 171 Tweet 107
  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1097 shares
    Share 439 Tweet 274
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1541 shares
    Share 616 Tweet 385
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3170 shares
    Share 1268 Tweet 793
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7583 shares
    Share 3033 Tweet 1896
  • Ada Apa dengan Sudan

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5142 shares
    Share 2057 Tweet 1286
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5107 shares
    Share 2043 Tweet 1277
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3984 shares
    Share 1594 Tweet 996
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga