ChanelMuslim.com – Ratusan warga Yahudi berdemonstrasi menentang wajib militer di Yerusalem dan polisi Israel menangkap 11 orang demonstran pada Senin.
Aksi itu dilakukan kalangan Yahudi Ultra-Orthodox (Haredi), kelompok Yahudi dengan ciri khas mengenakan pakaian hitam, senang memanjangkan rambut, dan suka memprotes kebijakan wajib militer Israel dengan membuat aksi demo di seluruh wilayah negara.
Aksi demonstrasi itu menutup jalan di Kecamatan Mea Sharim, Yerusalem Barat, tempat tinggal peserta aksi. Mereka duduk di jalanan, melarang kendaraan lewat dan memotong jalur trem.
Pemerintah Israel menerapkan wajib militer selama tiga tahun bagi laki-laki dan dua setengah tahun untuk perempuan.
Sesekali muncul keributan antara warga Israel pengguna jalan dengan para demonstran penentang wajib militer. Demonstran memecahkan kaca bus yang berusaha melewati jalur yang mereka tutup.
Di tangan para demonstran terdapat spanduk dalam bahasa Inggris dan Ibrani yang bertuliskan, "Kami dan anak-anak kami siap mati ketimbang kami bergabung dengan tentara Israel melawan aturan Taurat".
"Polisi Israel memaksa kita untuk mengikuti wajib militer, dan teman-teman kami ditahan karena menolak pergi ke militer, ini tidak dapat diterima. Kita tidak akan pernah bergabung dengan tentara Israel. Kita tidak bisa menjalankan syariat Yahudi di dalam militer,” ungkapan seorang demonstran yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan Anadolu Agency.
Dalam aksi selama sepekan terakhir, polisi telah menahan puluhan orang peserta demonstrasi.
Kelompok Yahudi ultra-Ortodoks ini merupakan 10 persen dari populasi Israel, mayoritas tinggal di Kota Yerusalem dan Bney Brak. Mereka menolak untuk pergi ke militer dengan alasan "tidak dapat menjalankan kewajiban keagamaan mereka". Kelompok ini juga tidak menerima sistem pendidikan sekuler, mereka hanya mengambil pendidikan di sekolah-sekolah mereka yang menyediakan pendidikan agama.Haredi, merupakan kelompok Yahudi dengan tingkat pendapatan terendah di kalangan masyarakat Yahudi, mereka mendapatkan dukungan finansial dari negara dan populasinya terus meningkat karena mereka banyak beranak-pinak.[ah/anadolu]