AKTIVIS Global Sumud Flotilla, Wanda Hamidah, dengan lantang mengecam kehadiran delegasi zionis Israel dalam ajang Artistic Gymnastics World Championships ke-53 yang akan digelar di Jakarta, 19–25 Oktober 2025 mendatang.
Dalam konferensi pers yang digelar oleh Aqsa Working Group (AWG) di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Wanda menegaskan bahwa tidak ada ruang untuk kompromi terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel, yang ia sebut sebagai genosida nyata.
“Dulu banyak yang menganggap perjuangan rakyat Palestina itu ekstremisme. Tapi setelah 7 Oktober, mata dunia mulai terbuka. Kekejaman Israel yang selama ini tertutup sudah terlihat jelas, termasuk bagi saya sendiri,” ujar Wanda dalam konferensi pers tersebut.
Menurut Wanda, apa yang terjadi saat ini bukan lagi sekadar konflik atau peperangan biasa, melainkan sudah masuk dalam kategori kejahatan kemanusiaan berat.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ia menilai bahwa dunia internasional, termasuk Indonesia, tidak boleh lagi berdalih netral terhadap tindakan Israel.
“Ini genosida. Rakyat Palestina dilaparkan, dibombardir, dibunuh. Ini lebih besar dari Hiroshima dan Nagasaki. Tidak ada lagi ruang diskusi. Ini fakta, dan kita harus sepakat,” tegas Wanda.
Tak hanya mengkritik Israel dan sekutunya, Wanda juga menyoroti pihak-pihak di dalam negeri yang menurutnya justru mendukung narasi zionis secara terbuka maupun terselubung.
Ia mengecam keras institusi pendidikan yang membuka ruang bagi tokoh-tokoh Israel.
“Saya sebagai alumni UI mengecam keras pihak kampus yang pernah mengundang pembicara dari Israel, membawa narasi membela zionis. Ini pengkhianatan terhadap kemanusiaan,” kata Wanda.
Wanda Hamidah Soroti Kekejaman Israel: Tak Punya Hati, Tak Punya Adab
Baca juga: AWG Gelar Konferensi Pers Penolakan Delegasi Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 Jakarta
Ia juga menyebut bahwa musuh perjuangan Palestina tidak hanya datang dari luar, tapi juga dari dalam negeri sendiri.
“Musuh kita bukan hanya Israel atau Amerika. Tapi bisa jadi politisi kita sendiri, ulama kita sendiri, bahkan saudara kita sendiri yang memilih diam atau malah membela zionis,” ujarnya.
Wanda menolak segala bentuk justifikasi atas kedatangan delegasi Israel ke Indonesia, baik atas nama olahraga, pendidikan, bahkan kerja sama pertahanan.
“Jangan lagi ada pembenaran. Tidak ada hubungan apapun antara olahraga, pendidikan, apalagi pertahanan dengan zionis. Mereka itu tidak punya hati, tidak punya adab,” ucap Wanda dengan nada tegas.
Ia menekankan bahwa bangsa Indonesia harus tetap teguh membela Palestina, bukan hanya sebagai kewajiban moral dan kemanusiaan, tetapi juga sebagai bagian dari prinsip konstitusi dan arah kebijakan luar negeri bebas aktif yang berpihak pada keadilan.[Sdz]