VARIAN baru Covid-19 yang dikenal sebagai Stratus kini dilaporkan menyebar luas di Inggris dan menyumbang sekitar 30 persen dari seluruh kasus di negara tersebut.
Varian ini memiliki gejala khas yang tidak umum ditemukan pada varian sebelumnya, yakni suara serak. Varian Stratus terdiri atas dua subvarian, yaitu XFG dan XFG.3.
Dari keduanya, XFG.3 menjadi subvarian dominan saat ini di Inggris berdasarkan data UK Health Security Agency (UKHSA).
“Adalah hal yang normal bagi virus untuk bermutasi dan berubah seiring waktu,” ujar Dr Alex Allen, Konsultan Epidemiologi UKHSA. Pihaknya terus memantau perkembangan semua varian Covid-19 yang beredar di Inggris.
Baca juga: 15 Orang Positif COVID-19 di Jakarta Selatan pada 2025
Varian Baru Covid-19 Stratus Menyebar Luas di Inggris
Meski disebut memiliki tingkat penularan tinggi, Allen menegaskan tidak ada bukti bahwa varian XFG maupun XFG.3 menyebabkan gejala yang lebih berat dibandingkan varian sebelumnya.
Vaksin yang beredar saat ini juga dinilai masih efektif untuk memberikan perlindungan. Namun, para ahli memperingatkan bahwa kekebalan masyarakat terhadap Covid-19 kian menurun.
Hal ini disebabkan oleh menurunnya tingkat penerimaan vaksin booster musim semi serta berkurangnya paparan infeksi Covid dalam beberapa bulan terakhir.
Berbeda dari varian sebelumnya, varian Stratus diketahui memiliki mutasi tertentu pada protein spike yang berpotensi membantu virus menghindari antibodi dari infeksi maupun vaksinasi sebelumnya.
Sebelumnya, varian Covid lain yang dikenal sebagai Nimbus, secara resmi NB.1.8.1, juga mencuri perhatian setelah menimbulkan gejala sakit tenggorokan yang sangat menyakitkan, digambarkan seperti tertusuk silet.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Nimbus merupakan turunan dari varian Omicron dan pertama kali terdeteksi pada Januari 2025 di China, kemudian menyebar ke Hong Kong, beberapa negara bagian AS, dan Australia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa per 22 Juni 2025, varian Stratus menyumbang 22,7 persen kasus Covid-19 secara global.
WHO telah menetapkan Stratus sebagai variant under monitoring karena dinilai memiliki risiko rendah terhadap kesehatan masyarakat dunia saat ini.
Meski begitu, para ahli menyarankan masyarakat tetap waspada terhadap gejala-gejala Covid yang tidak biasa, terutama di tengah menurunnya cakupan pengujian dan pelacakan sejak berakhirnya fase puncak pandemi global lima tahun lalu. [Din]