ChanelMuslim.com – UNICEF memperingatkan bahwa ratusan anak tiba di negara-negara Eropa setiap harinya. Lembaga yang konsen untuk pendidikan anak-anak ini mendesak negara Eropa untuk membantu para pengungsi agar bisa lolos dari kekerasan dan kematian di negara asal mereka.
“Anak-anak tewas saat belajar di kelas, sedang pemulihan di rumah sakit atau tidur di tempat tidur mereka. Banyak yang menjadi yatim piatu, dipaksa menjadi tentara, diculik, diperkosa dan mengalami trauma,” ujar Lily Caprani, wakil direktur eksekutif wakil UNICEF kepada The Independent.
“Melindungi anak dari kekerasan adalah menyelamatkan jiwa mereka, seperti menyediakan air, tempat tinggal dan obat-obatan, namun tidak diprioritaskan dengan cara yang sama. Ini harus berubah.”
Menurut laporan terbaru UNICEF, lebih dari 190.000 anak telah mencari suaka di Eropa pada tahun ini.
Jumlah itu menunjukkan bahwa dua kali lebih banyak pengungsi anak yang tiba tahun ini dibandingkan dengan tahun 2014 di mana jumlah hanya mencapai 98.000.
Badan PBB ini memperingatkan bahwa satu dari 10 anak-anak di dunia sekarang tumbuh di zona konflik, sekitar 230 juta anakk.
Namun, kenaikan jumlah di Suriah menunjukkan bahwa satu dari lima anak dipaksa untuk menyeberangi garis konflik untuk mengambil ujian atau pergi ke sekolah, menurut laporan tersebut.
Di Yaman, 573 anak-anak tewas sejak pertempuran meningkat di bulan Maret lalu, sementara pekerja anak telah tercatat di antara para pengungsi Suriah.
Seperti diketahui, sebanyak 670.000 imigran melakukan perjalanan berbahaya untuk mencapai pantai Eropa sejak Januari tahun ini, menurut angka yang dirilis oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
IOM mengatakan lebih dari 2.600 imigran tenggelam ketika mencoba menyeberangi Mediterania di periode yang sama.[af/onislam]