UMAT Muslim di Morden, sebuah kota di Lembah Pembina, Manitoba selatan, akan segera memiliki tempat pemakaman khusus di Pemakaman Lakeside yang baru dikembangkan, tempat pemakaman kedua di provinsi tersebut setelah Winnipeg.
Dikutip dari aboutislam.net, Selama lima tahun terakhir, komunitas Muslim Morden telah berkembang hingga hampir 150 keluarga, termasuk pendatang baru dari Eritrea, India, dan Somalia.
Zaman, yang tiba dari Dhaka, Bangladesh, hampir empat tahun lalu, mengatakan keramahan kota tersebut telah mendorong banyak orang untuk tetap tinggal.
Ia mengenang bagaimana pandemi mengganggu kehidupan masyarakat saat keluarganya tiba. “Saya selalu merasakan kebutuhan itu — seperti dia tidak melihat budaya kami, jadi begitulah semuanya bermula,” katanya, merujuk pada putranya yang masih kecil.
Baca juga: Masjid di Birmingham Bantu Cegah Pembuangan Sampah Sembarangan
Umat Muslim di Morden Miliki Tempat Pemakaman Khusus di Lakeside
Dengan dibukanya sebuah masjid setempat pada bulan November dan lokasi pemakaman baru yang mengakomodasi adat-istiadat Islam, seperti makam yang menghadap Kakbah di Mekkah dan terpisah dari pemakaman non-Muslim, Zaman berkata, “Kami sekarang memiliki kebutuhan bagi hati yang berada di dekat kami.”
“Jika saya ingin membangun generasi di sini … tempat ini sebenarnya membantu kita melakukannya,” tambahnya.
Masyarakat Islam Lembah Pembina, lembaga nirlaba yang baru dibentuk, bekerja sama dengan pejabat kota untuk memastikan lokasi tersebut memenuhi persyaratan agama. Sekitar 30 tempat pemakaman akan siap tahun ini, yang nantinya akan bertambah menjadi 78, beserta tempat untuk salat jenazah.
Syed Faizan Nasir, direktur Pembina Valley Islamic Society, mengatakan masjid dan pemakaman baru tersebut telah membantu mempertahankan penduduk. Sebelumnya, banyak yang beribadah di rumah atau kantor, atau bepergian ke Winkler, 10 kilometer jauhnya.
“Itu kurang nyaman buat kami, karena… tiga kali salat di jam kerja, kan, jadi tidak memungkinkan untuk pergi.”
Dia menambahkan, “Kami punya beberapa teman yang berencana pindah dari sini, tetapi mereka memutuskan untuk tidak pindah.”
Masyarakat Islam itu berharap memperoleh status amal dan akhirnya membangun masjid permanen di Morden. [Din]