ChanelMuslim.com- Sidang kasus penodaan agama dengan terdakwa Basuki T Purnama alias Ahok telah memasuki agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), Kamis (20/4). JPU menuntut Ahok pidana 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun.
Menurut Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), Usamah Hisyam, JPU seperti bermain-main (dengan tuntutannya).
“Jangan memancing kemarahan umat Islam. Kasus ini jangan dipolitisasi. Tuntutan seharusnya maksimum, penjara lima tahun,” ujar Usamah seperti dilansir CNN Indonesia.com. (Kamis/20/4).
Usamah mengungkapkan keherannya terhadap JPU. Menurut Usamah, jaksa sudah yakin Ahok terbukti menodai agama. Namun, kenapa tidak mengajukan tuntutan maksimal.
Menyikapi hal ini, Parmusi akan mendiskusikan dengan sejumlah petinggi ormas Islam yang lain. Usamah sudah bertekad bahwa tidak akan berhenti memperjuangkan tuntutan maksimal untuk Ahok, meskipun Pilkada DKI Jakarta telah memberikan hasil akhir.
“Sasaran kami bukan hasil pilkada. Melainkan, memenjarakan Ahok dengan hukuman maksimal,” jelasnya.
Arti Tuntutan 1 Tahun Penjara dengan 2 Tahun Masa Percobaan
Pada sidang Penodaan Agama hari ini (Kamis/20/4), JPU yang diketuai Ali Mukartono menyampaikan tuntutan sebagai berikut.
“Perbuatan saudara secara sah dan meyakinkan telah memenuhi unsur 156 KUHP, oleh karena itu terdakwa harus dijatuhi pidana 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun,” ucap Ali Mukartono di hadapan sidang.
Pakar hukum pidana, Asep Iwan Iriawan, menjelaskan arti tuntutan tersebut. Seperti ditayangkan Kompas-TV, Asep menyatakan bahwa tuntutan itu artinya hanya dihukum masa percobaan dua tahun, jika dia (Ahok) mengulangi perbuatan yang sama, dan hukuman tersebut selama satu tahun penjara.
Dengan demikian, tuntutan itu menjadikan Ahok bebas tanpa harus menjalani hukuman kurungan badan.
Pada sidang kedua puluh itu juga, Hakim mengagendakan sidang berikutnya pada tanggal 25 April 2017 dengan agenda pembacaan Pledoi oleh pihak terdakwa. (mh/foto: tribunnews.com)