ChanelMuslim.com–Setiap hari Jumat, sejumlah ibu-ibu berkumpul di rumah yang
beralamat di Jalan Sumantri Raya No. 18 RT 03 RW 09 Perum Griya Dukuh
Asri, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Berkumpulnya
19 ibu-ibu rumah tangga di rumah milik Hj. Latifah, Ketua Majelis Taklim
Nurul Islam bukan untuk arisan atau ngobrol, tapi mereka berkumpul untuk
belajar membaca Alquran dari awal mengenal huruf hijaiyah. Seperti hari
Jumat (1/2/2019) pekan ini, jam dinding baru menunjukkan pukul 15.48 WIB
mereka sudah berkumpul dengan membawa buku pelajaran membaca Alquran
“UMMI Dewasa”. Mereka belajar membaca Alquran dibimbing oleh
seorang guru Alquran dari Relawan Inspirasi Rumah Zakat yang bernama
Dwi Pujiyanto.
Kegiatan ini sudah berjalan setahun lebih, sejak sang Ustaz menawarkan
kepada ibu-ibu pada majelis taklim untuk belajar membaca Alquran bagi
yang belum bisa atau belum lancar membaca Alquran. Alhasil, banyak
ibu-ibu rumah tangga yang sudah lanjut usia tertarik untuk mengikuti
program tersebut. Bermula dari 9 peserta, kini sudah menjadi 19 orang.
Dwi Pujiyanto, Ustaz Pembimbing belajar membaca Alquran mengatakan
bahwa semangat kegiatan ini adalah semangat untuk memberantas prosentase
buta huruf Alquran di negara mayoritas penduduknya beragama Islam ini.
Metode pembelajaran Alquran ini menggunakan Metode UMMI Dewasa dari
UMMI Foundation Surabaya. Pembelajaran menggunakan buku yang dicetak per
jilid dan dibantu alat peraga pembelajaran.
“Kami mempunyai semangat untuk berpartisipasi memberantas buta huruf
Alquran di masyarakat. Metode pembelajaran yang kami pakai menggunakan
metode UMMI. Kebetulan kami sudah mendapat sertifikasi guru Alquran
dari UMMI Foundation Surabaya. Ibu-ibu sangat antusias meskipun
benar-benar dari nol. Alhamdulillah, sekarang juga sudah hafal
surat-surat pendek dari Annas sampai Attakatsur,” kata Dwi Pujiyanto.
Tukiyem (56), warga RT 03 mengungkapkan ia ikut belajar membaca Alquran
lantaran belum lancar membaca Alquran. Ia menceritakan dulu saat masih
kecil baru sampai iqro jilid tiga berhenti belajar membaca Alquran.
Oleh karena itu, ia belajar dari awal lagi.
“Saya ikut belajar membaca Alquran karena belum lancar. Dulu pernah
belajar saat kecil tapi tidak dilanjutkan. Jadinya ya belum lancar baca
Alquran. Alhamdulillah, sekarang ada majelis ibu-ibu yang bernasib sama
seperti saya belum bisa atau belum lancar membaca Alquran. Jadi kita
manfaatkan kesempatan ini,” kata Tukiyem.
Selain belajar membaca Alquran dimulai dari kemampun dasar mengenar
huruf hijaiyah, harakat, bacaan panjang dan lain sebagainya.
Pembelajaran Alquran metode UMMI juga mengintegrasikan hafalan Alquran
dimulai dari surat Annas. Alhamdulillah, ibu-ibu sudah mampu menghafal
surat-surat pendek dari surat Annas sampai Attakatsur.[ind/rilis]