ChanelMuslim.com – Ada rasa miris ketika menyaksikan 2 orang siswi Madrasah Tsanawiyah di Bogor menenggak miras (minuman keras) oplosan dengan alasan putus cinta. Melihat kasus itu, Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) berpendapat pendidikan di rumah harus lebih diutamakan.
Nining Aidil, Koordinator GeNAM Tangerang Selatan (Tangsel) mengatakan tidak ada jaminan sekolah berbasis Islam itu lebih aman dalam pergaulan anak dan remaja.
“Kembali ke pendidikan dari rumah yang utama. Orang tua memberikan pantauan pergaulan yang baik dan benar terkait dengan pergaulan sesama jenis kelamin maupun berbeda jenis kelamin, ” ujar Nining yang juga pengurus Hijabersmom Community Pusat ini kepada ChanelMuslim.com, Senin (2/10).
Peran sekolah dalam pencegahan masuknya miras di kalangan remaja juga sangat penting.
“Sekolah membekali edukasi bahaya miras. Pengetahuan ini tidak hanya sekadar nice to have tapi perlu. Guru secara berkala membekali pengetahuan tentang adab pergaulan terhadap siswa, ” lanjut trainer GeNAM di berbagai kota ini.
Selain sekolah, lanjut Nining, masyarakat bersama-sama aparat bisa berpartisipasi terhadap pengawasan pelaksanaan aturan pembatasan lokasi penjualan miras.
Dari beberapa kota yang disinggahi muslimah yang akrab disapa Mom Nining ini, sebanyak 20% siswa SMP rata-rata sudah mencoba miras.
“Ketika edukasi ke sekolah-sekolah, dari Sulawesi , Kalimantan, NTB, Bali, Jawa, Sumatera, rata-rata rata siswa SMP yang sudah “mencicipi” miras di atas 20%, ” tutup Nining.
Sebelumnya, 2 siswi MTs Bogor diketahui menenggak miras oplosan di daerah Sentul, Kabupaten Bogor hingga tak sadarkan diri. Keduanya adalah warga Desa Kadumangu, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.
(ind)