ChanelMuslim.com – Jakarta Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, kini memasuki dekade kedua perjalanan ekonomi syariah, berbagai capaian berhasil membuktikan perkembangan Indonesia di kancah global. Tentunya hal tersebut tidak terlepas dari peran semua pihak yang turut berkontribusi baik dalam literasi, inklusi dan akselerasi ekonomi dan keuangan syariah.
MES kembali melakukan Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) yang dilangsungkan pada Jumat, (15/11) yang bertempat di Jakarta Convention Center, yang dihadiri oleh kurang lebih 300 orang perwakilan pengurus MES di seluruh dunia. Seminar internasional 6th Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF) telah mengawali kegiatan Silaknas yang telah dilakukan terlebih dahulu pada pagi hari.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat MES, Edy Setiadi mengatakan Silaknas yang dilangsungkan setiap satu tahun sekali merupakan sarana untuk melakukan koordinasi, komunikasi dan evaluasi dalam mengokohkan visi dan misi organisasi di seluruh jenjang kepengurusan MES baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Hasil dari pada Silaknas ini diharapkan dapat menjadi resolusi kerja dan rencana aksi pada tahun 2020, serta diharapkan dapat menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahim antar sesama pengurus,” ungkap Edy.
Selama 19 tahun MES hadir sebagai organisasi yang bertujuan untuk mendorong terciptanya masyarakat yang melaksanakan kegiatan ekonomi sesuai dengan prinsip syariah. MES menjadi wadah yang menghimpun seluruh sumber daya yang ada dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan untuk mempercepat penerapan ekonomi syariah di berbagai bidang.
Ketua Dewan Pembina, K.H Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasinya kepada MES yang hingga saat ini menjadi payung bersama untuk membangun kerja sama dan kemitraan dengan pemerintah, organisasi kemasyarakatan Islam, organisasi ekonomi syariah, organisasi profesi dan lain sebagainya.
“Sinergi ini perlu ditingkatkan, terutama di berbagai jenjang kepengurusan MES baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional,” ungkapnya.
Lebih lanjut dalam arahannya K.H Ma’ruf Amin menyampaikan ekonomi syariah sebagai ekonomi iqtishodiyah ishlahiyah (ekonomi perbaikan) dan Islam sebagai dinul ishlah (agama perbaikan) harus bisa menjadi pemicu bagi penguatan ketahanan ekonomi nasional.
“MES melalui jaringannya di berbagai daerah harus bersinergi dengan pemangku kepentingan setempat untuk mensukseskan program pemberdayaan umat,” pungkas Ketua Dewan Pembina MES.
Nantinya dalam Silaknas ini akan disampaikan juga laporan pengurus MES di daerah yang diwakili oleh pengurus wilayah atau provinsi, dan laporan pengurus wilayah khusus atau luar negeri. Adapun hingga Oktober 2019, jaringan kepengurusan MES telah tersebar di 27 provinsi, 78 kabupaten/kota dan 5 (lima) perwakilan luar negeri.
MES melalui Lembaga Sertiflkasi Profesi Keuangan Syariah (LSP-KS) sebagai salah satu badan otonom MES telah mensertiflkasi 1,293 orang dengan sumlah asesi kompeten 1.216 orang, sementara melalu e-Learning Ekonomi Syariah (Elsya), MES telah memiliki jumlah pengguna aktif sebanyak 3.904 akun.
Adapun roadshow yang dilakukan MES sepanjang tahun 2019 dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat di 90 kota seluruh Indonesia dengan total mencapai lebih dari 13.000 orang penen’ma manfaat. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Wimboh Santoso selaku Ketua Umum MES memaparkan pula bahwa kegiatan MES juga berhasil mencetak 1.501 investor syariah baru dan membina 12 wirausaha muda. [Wnd/rls]