• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 10 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Siapa Bilang Piknik Bisa Sembuhkan Galau?

Juni 10, 2021
in Berita
Bolu Gulung Cokelat Moka, Penawar Sedih dan Duka

Foto: Pexels

73
SHARES
558
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

Chanelmuslim.com-Banyak orang mengatakan, “Kurang piknik bisa menyebabkan galau, kepo, dsb.” Namun, perkataan itu tak sepenuhnya benar. Penelitian membuktikan, piknik atau liburan ternyata malah bisa menambah stress.

Berlibur ternyata tak sepenuhnya dapat membebaskan kita dari perasaan stress itu. Seperti disebutkan dalam laman lifehacker.com, sebuah studi yang dilakukan di Radboud University mengungkapkan bahwa berlibur justru dapat mengakibatkan stress yang lebih kepada kita.

Hal ini berkaitan dengan perencanaan liburan dan sebagainya yang memberikan kita tekanan untuk merancang sebaik mungkin liburan dengan waktu dan anggaran yang terbatas. Dengan ini saja, liburan ternyata membawa lebih banyak stress daripada kebahagiaan yang diekspektasikan.

Selain itu, studi lain yang dimuat dalam jurnal Applied Research in Quality of Life, mengungkapkan bahwa setelah liburan itu terjadi, kebahagiaan yang dirasakan selama liburan menurun dengan cepat untuk sebagian besar orang.

“Mereka tidak lebih bahagia dibandingkan orang-orang yang tidak melakukan liburan,” tutur Jeroen Nawjin, pemimpin riset yang merupakan Dosen Penelitian Pariwisata di Breda University of Applied Sciences.

Penurunan kebahagiaan seseorang pasca liburan ini dipengaruhi oleh tingkat rileks dan tingkat stress mereka selama masa liburan berlangsung. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa responden dari riset tersebut baru merasa bahagia pasca liburan ketika mereka benar-benar rileks selama liburan. Tingkat kebahagiaan pada level sangat rileks ini pun nyatanya hanya bertahan selama dua minggu setelah liburan.

Sementara, mereka yang hanya merasakan rileks pada level tetap, ternyata tingkat kebahagiaannya justru menurun setelah masa liburan berakhir. Sedangkan mereka yang merasa liburannya bermasalah, justru pulang dengan membawa stress yang lebih tinggi dibandingkan saat sebelum liburan.(ind/vemale)

Previous Post

Inggris akan Terjadi Krisis Kekurangan Guru

Next Post

Pria di Roma Ditangkap karena Sengaja Tularkan HIV ke 29 Wanita

Next Post

Pria di Roma Ditangkap karena Sengaja Tularkan HIV ke 29 Wanita

Resmi Jadi Bank Operasional II, BNI Syariah Lakukan MoU Dengan Kementerian Agama

Kuwait Jatuhkan Hukuman Mati untuk 2 Mata-mata Iran

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga