Chanelmuslim.com-Banyak orang mengatakan, “Kurang piknik bisa menyebabkan galau, kepo, dsb.” Namun, perkataan itu tak sepenuhnya benar. Penelitian membuktikan, piknik atau liburan ternyata malah bisa menambah stress.
Berlibur ternyata tak sepenuhnya dapat membebaskan kita dari perasaan stress itu. Seperti disebutkan dalam laman lifehacker.com, sebuah studi yang dilakukan di Radboud University mengungkapkan bahwa berlibur justru dapat mengakibatkan stress yang lebih kepada kita.
Hal ini berkaitan dengan perencanaan liburan dan sebagainya yang memberikan kita tekanan untuk merancang sebaik mungkin liburan dengan waktu dan anggaran yang terbatas. Dengan ini saja, liburan ternyata membawa lebih banyak stress daripada kebahagiaan yang diekspektasikan.
Selain itu, studi lain yang dimuat dalam jurnal Applied Research in Quality of Life, mengungkapkan bahwa setelah liburan itu terjadi, kebahagiaan yang dirasakan selama liburan menurun dengan cepat untuk sebagian besar orang.
“Mereka tidak lebih bahagia dibandingkan orang-orang yang tidak melakukan liburan,” tutur Jeroen Nawjin, pemimpin riset yang merupakan Dosen Penelitian Pariwisata di Breda University of Applied Sciences.
Penurunan kebahagiaan seseorang pasca liburan ini dipengaruhi oleh tingkat rileks dan tingkat stress mereka selama masa liburan berlangsung. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa responden dari riset tersebut baru merasa bahagia pasca liburan ketika mereka benar-benar rileks selama liburan. Tingkat kebahagiaan pada level sangat rileks ini pun nyatanya hanya bertahan selama dua minggu setelah liburan.
Sementara, mereka yang hanya merasakan rileks pada level tetap, ternyata tingkat kebahagiaannya justru menurun setelah masa liburan berakhir. Sedangkan mereka yang merasa liburannya bermasalah, justru pulang dengan membawa stress yang lebih tinggi dibandingkan saat sebelum liburan.(ind/vemale)