SURHAJI menjadi begitu terkenal se-Indonesia. Penjual es teh dan air mineral ini mendapatkan apresiasi dan dukungan usai dibilang ‘goblok’ oleh seorang penceramah.
Sebuah acara ceramah di Magelang Jateng berlangsung meriah. Ratusan jamaah membludak. Mereka begitu antusias mendengarkan ceramah oleh dai kondang yang juga seorang penjabat utusan khusus presiden tentang kerukunan beragama.
Suasana begitu tenang. Hanya terdengar suara penceramah yang diselingi candaan. Tiba-tiba terdengar suara pedagang es teh yang teriak menawarkan dagangannya, “Es teh…es teh!”
Di tengah kerumunan jamaah yang duduk lesehan, terlihat seorang lelaki yang berdiri menawarkan es teh dagangannya. Ya, dialah Pak Surhaji si penjual es teh dan air mineral.
Pak Surhaji meletakkan minuman dagangannya di atas kepala melalui sebuah nampan. Mungkin dengan cara itu, ia bisa dilihat banyak orang yang hadir dan dagangannya laku.
Apa yang dilakukan Pak Surhaji memang berhasil. Ia mendapatkan perhatian banyak orang. Termasuk si penceramah yang mungkin merasa terdistorsi oleh teriakan ‘es teh!’-nya.
Sang penceramah pun tiba-tiba mengalihkan candaan ke topik tukang es teh yang tak lain Pak Surhaji.
Ucapannya kira-kira seperti ini, ‘Kalau es teh itu gulanya jangan diaduk. Biar ujungnya (akhirnya) terasa manis.’ Hadirin pun tertawa riuh.
Pak Surhaji tetap bergeming. Ia tetap teriak, “Es teh! Es teh!”
Penceramah sepertinya kembali meneruskan candaan ke topik tukang es teh. Tapi, kali ini nada suaranya mulai agak berbeda.
“Es tehmu sih akeh (masih banyak nggak)? Ya, sana jual goblok!” ucapnya sambil tertawa yang juga disambut tertawaan serupa oleh sejumlah orang di atas panggung.
Rupanya, ‘drama’ selingan ceramah es teh itu terekam video. Dan, akhirnya viral sejagad maya.
Siapa pun yang mencerna dengan hati yang alami akan merasa tersinggung. Kasihan sekali si pedagang es teh. Ia berlama-lama berdiri untuk menjajakan dagangannya di saat semua orang duduk santai.
Ia bukan sekadar berdiri biasa. Tapi sedang berusaha menyeimbangkan nampan dagangan di atas kepalanya. Ia sedang berjihad mencari nafkah untuk makan keluarganya.
Entah keadaan seperti apa yang dirasakan Pak Surhaji saat itu. Sebuah kalimat, meskipun dimaksud candaan, teralamatkan kepada dirinya dan disaksikan begitu banyak orang yang tertawa.
Mungkin saat itu, ia langsung mengadu kepada Allah subhanahu wata’ala. Mengadu tentang ketidaknyamanan hatinya saat itu.
Sepertinya, Allah menyambut ‘aduan’ Pak Surhaji dengan rahmat-Nya. Sebuah akun Sayap Hati mengajak netizen berdonasi untuk Pak Surhaji. Donasi akan ditutup hingga 6 Desember.
Akun lain juga memberikan dukungan serupa. Akun Instagram milik Ustaz Muhammad Fakhrurrazi Anshar bahkan mengajak Pak Surhaji untuk ikut umrah gratis. Tidak tanggung-tanggung umrah yang ditawarkan pengasuh Tahfizul Qur’an MHI Makasar ini merupakan Umrah Akbar di awal Ramadan. Dan kabarnya sudah terhubung dengan Pak Surhaji.
Hadiah itu dimaksudkan Ustaz Fakhrurrazi sebagai apresiasi terhadap kesabaran Pak Surhaji dalam mencari nafkah menjual es teh.
Tentang si penceramah, Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia, KH Khalil Nafis dalam instagramnya memberikan sentuhan komen tersendiri. Menurutnya, seorang penceramah harus tetap bijak berkata-kata meskipun dalam candaan.
“Jangan ditiru ya adik-adik…,” pungkasnya.
Pak Surhaji boleh jadi sudah terbiasa dengan suasana yang tidak mengenakkan hatinya saat berdagang. Itulah bentuk kesabarannya dalam mencari nafkah.
Kini kesabaran itu berbuah ‘apresiasi’ yang menggembirakan. Seperti sebuah episode drama yang berlakon ‘Sengsara Membawa Nikmat’. [Mh]