• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 10 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Pristac Didik Santri Jadi Enterpreneur Soleh

Januari 30, 2018
in Berita
75
SHARES
578
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

"Pizza Santri! Pizza Santri! Ayo dibeli… cuma 5000 rupiah, enak dan murah. Ayo jangan sampai kehabisan, Bu, Pak." 

Empat remaja berjilbab rapi riuh rendah menawarkan dagangan di area Car Free Day (CFD) Grand Depok City di Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (28/01) pagi.

Banyak penikmat CFD tertarik pada merek produk yang ditawarkan. Terlebih para pedagang remaja juga menyerukan yel-yel 'Pizza Santri'.

Di sini pizza, di sana pizza, di mana-mana pizza-nya santri…, seru mereka dengan riang, mendendangkan nada lagu 'Di Sini Senang Di Sana Senang'’. 

Rintik hujan tak mencegah rejeki keempat putri. Pukul sembilan pagi, dagangan mereka sudah ludes. Alhamdulillah, come on kita pulang, mereka kembali ke pesantren dengan berjalan kaki sejauh 3,5 km.

Sedang santri ikhwan (laki-laki) rekan mereka, mengejar target menghabiskan dagangan 60 potong pizza dengan bersepeda. Maklum, mereka sudah sejak Sabtu sore hingga Ahad dini hari lembur memproduksi pizza.

Asiah, Mutia, Sarah, dan Hanin, para remaja tadi, adalah santri kelas 1 PRISTAC (Pesantren for The Study of Islamic Thought and Civilization).

Dr Adian Husaini, pendiri Pondok Pesantren At Taqwa Desa Jatimulya, Kec Cilodong, Depok, Jawa Barat, menjelaskan, Pristac merupakan program pendidikan At Taqwa setingkat SMA. Sedang yang SMP dinamakan Pesantren Shoul-Lin al-Islami.

Pristac terbagi dalam dua kelas yaitu: (a) Islamic Thought (b) PRAISE (Pesantren of Adab and Entrepreneurship).

Nah, Kelas Praise diikuti 7 santri angkatan pertama. Termasuk Mutia, salah satu dari empat santri tadi. 

Di kelas ini, murid belajar Adab, Kitab, Silat, dan muatan khusus Kewirausahaan (entrepreneurship).

Tak sekadar teori, prinsip-prinsip wirausaha berbasis adab Islam secara bertahap diimplementasikan agar jadi kebiasaan (habit).

Sebagai penambah wawasan, prinsip-prinisip bisnis modern diperkenalkan juga di kelas ini. Pakar bisnis resto dan perhotelan, Indra Supono, mengampu para santri yang dianggapnya sebagai adik sendiri.

Murid Praise dididik memiliki adab wirausaha Islami yang sebagian besar sudah teradopsi dalam prinsip-prinsip bisnis modern. Misalnya: menjaga kualitas barang dan jasa yang ditawarkan. Produk usaha haruslah halal dan thayib, sejak bahan mentah hingga tersaji kepada customer.

Sebagai prasyarat menjadi usahawan sukses, para santri  digembleng untuk berkarakter sebagai pekerja ikhlas, keras, berkualitas, cerdas, dan kerja tuntas.

Aspek keahlian individu santri (self  skill) juga ditanamkan. Berbagai keahlian wirausaha diprogramkan di kelas ini. Secara garis besar, ada 2 aspek, yaitu produksi dan perdagangan.

Aspek produksi sudah berjalan, salah satunya ternak ikan lele dengan teknik biopound. Materi ini dibimbing oleh Riza Rahman Hakim, dosen Perikanan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Baru-baru ini, materi keterampilan bertambah dengan kelas pastry (aneka roti). Pengampunya Ny Ratna Maulida, yang berpengalaman sejak 1994 di divisi pastry sebuah perusahaan nasional.

Perempuan asal Sumatera Barat ini mengajarkan ketrampilan produksi yang mudah, murah, namun tetap yummy. 

Kini, para santri sudah cukup lihai membuat pizza, aneka roti manis, roti tawar, roti isi, yang dimasak cukup dengan wajan teflon dan otang (oven tangkring).

Santri juga bisa memproduksi kreasi topping pizza dari yang mainstream seperti sosis, keju mozarella, daging asap, dan jamur, sampai yang anti-mainstream: pizza sambal bawang with terong.

Dengan bimbingan Kusnadi, pengusaha ayam Hefchick, para santri juga piawai memasak ayam goreng dengan modifikasi penyajian.

Di aspek marketing, santri diajari semangat mengantar produk sekaligus menangkap umpan balik (feedback/respon) konsumen. CFD jadi ajang praktikumnya. Dari respon konsumen, santri berusaha meningkatkan pelayanan dan kualitas produk. 

Ny Megawati, ibu asuh Pristac, mengatakan, ke depannya mungkin akan ada kelas atau jurusan baru lagi. Kami mengikuti kebutuhan ummat dan bagaimana bakat serta minat anak-anak," terangnya. (ah/Eveline Ramadhini/Nurbowo)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Devi Anggraeni, Founder HSC Ungkap Pandangannya Tentang Istri

Next Post

Butuh 90,98 Triliyun Untuk Mengentaskan Kemiskinan di Indonesia

Next Post

Butuh 90,98 Triliyun Untuk Mengentaskan Kemiskinan di Indonesia

Di Acara Penutupan Mukernas Al-Ittihadiyah, Wali Kota Bogor Tegaskan LGBT adalah Penyakit Menular

Warga AS Sekarang Lebih Banyak Habiskan Waktu di Rumah

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7346 shares
    Share 2938 Tweet 1837
  • Bersama BSI, Maher Zain Akan Gelar Konser di Tiga Kota Besar Indonesia pada November 2025

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2982 shares
    Share 1193 Tweet 746
  • Kenali Fenomena Epsilon Perseids yang Akan Terjadi pada 9 September 2025

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1345 shares
    Share 538 Tweet 336
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    458 shares
    Share 183 Tweet 115
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3905 shares
    Share 1562 Tweet 976
  • Peran Besar Kaum Perempuan Terhadap Perubahan

    1052 shares
    Share 421 Tweet 263
  • Jangan Kalah dengan Yang Buta

    66 shares
    Share 26 Tweet 17
  • Surat At-Takwir Ayat 1-14, Manusia Kelak akan Mengetahui Apa yang Dikerjakannya Selama di Dunia

    781 shares
    Share 312 Tweet 195
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga