ChanelMuslim.com – Sebuah perusahaan yang lahir dari sebuah sekolah Islam di Indonesia telah meluncurkan aplikasi ojek online mereka sendiri yang katanya telah memiliki hampir 40.000 pelanggan.
Aplikasi Buroq yang diluncurkan oleh PT Buroq Sakti Terbang pada bulan September tahun lalu diklaim telah memiliki sekitar 38.000 pelanggan dan 2.500 pengemudi, kata perusahaan itu kepada Salaam Gateway. Saat ini beroperasi di beberapa kota di berbagai bagian Jawa, termasuk pangkalannya Kediri, serta di Malang, Surabaya dan Jakarta.
Aplikasi ini produksi dari Universitas Wahidiyah di Jawa Timur, yang merupakan bagian dari sistem sekolah Islam swasta Wahidiyah yang juga mencakup 100 taman kanak-kanak, 50 sekolah dasar, 20 sekolah menengah pertama, 12 sekolah menengah atas, 12 sekolah asrama Islam dan 900 koperasi.
“Saya bertanya kepada murid-murid saya apakah mereka bisa membuat aplikasi ojek online. Kami memiliki fakultas teknik TI di Universitas Wahidiyah kami dan hanya dalam seminggu, mereka berhasil, ” kata pendiri sekolah Wahidiyah K.H. Abdul Latif Madjid kepada Salaam Gateway.
Aplikasi tersebut, dinamai sesuai dengan hewan yang mengangkut Nabi Muhammad SAW selama Isra 'dan Mi'raj, saat ini menawarkan tiga layanan: kendaraan online dengan dua roda, kendaraan empat roda, dan pengiriman makanan.
Menolak untuk mengungkapkan berapa banyak yang diinvestasikan dalam pengembangan aplikasi, Abdul Latif mengatakan perusahaan dan aplikasi tidak didukung oleh modal besar atau investor tetapi merupakan layanan oleh komunitas Wahidiyah terutama untuk warganya sendiri. Dia menekankan, bagaimanapun, aplikasi Buroq terbuka untuk digunakan oleh semua orang Indonesia.
"Saya tidak mencari untung karena saya tidak menanamkan modal apa pun ketika saya menciptakan Buroq," kata sang pendiri.
Aplikasi dan bisnis Buroq, menurut Abdul Latif, dimaksudkan sebagai jalan untuk memperbaiki situasi ekonomi komunitas Wahidiyah.
"Saya sadar bahwa dunia telah pindah ke ekonomi digital dan kami ingin bergerak ke arah ini seperti Alibaba dengan ekosistemnya," tambah Abdul Latif.
Meskipun menawarkan layanan dasar yang sama dan mengadopsi warna hijau yang sama dengan pesaingnya Gojek dan Grab, Buroq mengklaim tidak memposisikan dirinya sebagai saingan komersial langsung ke dua raksasa teknologi tersebut.
“Kami tidak ingin bersaing dengan aplikasi lain. Sebaliknya, kami terbuka untuk berkolaborasi dengan sebanyak mungkin pihak untuk saling menguntungkan, ”kata Abdul Latif.
Aplikasi ini bermitra dengan beberapa bank syariah termasuk BRI Syariah, untuk memfasilitasi gateway pembayaran dan e-wallet yang disebut Buroq Pay.
"Kami juga ingin menangani setiap kebutuhan masyarakat, termasuk transportasi, e-commerce, semuanya," tandas Abdul Latif.[ah/salamgateway]