ChanelMuslim.com- Perwakilan FPI dan GNPF MUI akhirnya melakukan silaturahim ke rumah dinas Menkopolhukam di Jalan Denpasar, Kuningan Jakarta Selatan, Kamis sore (9/2). Pertemuan antara Habib Rizieq, Bachtiar Nasir dan sejumlah pimpinan GNPF MUI dengan Wiranto berlangsung “sejuk”.
Seusai melakukan pertemuan tertutup itu, sejumlah pernyataan telah disampaikan. Menkopolhukam, Wiranto, menjelaskan bahwa pemerintah tidak melarang aksi unjuk rasa asalkan tidak melanggar hukum.
“Silakan saja melakukan aksi, asalkan tidak melanggar hukum,” ujar Wiranto di depan rumah dinasnya yang didampingi para pimpinan FPI dan GNPF MUI.
Wiranto juga menjelaskan bahwa sudah menjadi tugas pemerintah untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kesuksesan Pilkada.
‘Keamanan berarti tidak adanya gangguan, ketertiban yaitu tidak adanya pelanggaran hukum, dan kesukesan bahwa masyarakat sukses memilih pemimpin yang berakhlakul karimah,” jelas Wiranto dalam suasana akrab di hadapan sejumlah wartawan.
Hal lain yang juga disampaikan Menkopolhukam, adanya penegasan bahwa pemerintah akan menegakkan hukum secara bermartabat dan proporsional.
Sementara itu, Habib Rizieq menyampaikan apresiasi kepada Menkopolhukam yang telah mempersilakan FPI dan GNPF MUI bersilaturahim.
Dalam kesempatan itu, Habib Rizieq juga menegaskan komitmennya untuk tetap setia kepada NKRI, Pancasila, UUD 45, dan kebhinekaan Indonesia. Hal ini untuk menjawab isu-isu yang menyudutkan dirinya dan FPI dalam kaitannya dengan NKRI, Pancasila, dan kebhinekaan Indonesia.
Baik Habib Rizieq dan Bachtiar Nasir sama-sama menjelaskan tentang adanya perubahan agenda Aksi 112 yang telah disepakati mereka.
Menurut keduanya, Aksi 112 tidak lagi dalam bentuk longmarch atau jalan sehat dari Monas ke Bundaran Hotel Indonesia. Melainkan dialihkan ke Masjid Istiqlal dengan acara zikir dan tausiyah nasional.
“Aksi Insya Allah dimulai dari shalat Subuh berjamaah di Masjid Istiqlal. Kemudian dilanjutkan dengan zikir dan tausiyah nasional,” jelas Ustadz Bachtiar Nasir. (mh/foto: kini.co.id)