PEREMPUAN di Idlib Suriah menunjukkan solidaritas untuk Gaza.
Lukisan jurnalis Palestina yang terbunuh, Shireen Abu Akleh, menutupi dinding yang rusak di sebuah rumah di kota Idlib, Suriah yang dilanda perang.
Dinding lain yang rusak di rumah lain yang rusak memperlihatkan lukisan kamera digital dengan tulisan “Press” di atasnya.
Darah menetes melalui lensa kamera. Karya tersebut merupakan imajinasi ulang seniman Salam Hamid tentang serangan Israel terhadap media di tengah serangan genosida Tel Aviv terhadap Gaza.
Dilansir dari trtworld, dalam demonstrasi di alun-alun kota selama beberapa bulan terakhir, perempuan Suriah telah menyuarakan tuntutan keras untuk Palestina yang merdeka, dengan menunjukkan bahwa Idlib turut merasakan kepedihan satu luka seperti Gaza, perempuan dan anak-anak yang terperangkap dalam kengerian perang.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jauh dari medan pembantaian di daerah kantong Gaza yang terkepung, perempuan di Idlib mengekspresikan solidaritas mereka dengan warga Palestina melalui kata-kata dan tindakan, mulai dari seni dan kerajinan hingga demonstrasi publik yang mengecam penindasan Israel terhadap warga Palestina, khususnya perang brutal di Gaza yang telah menewaskan hampir 39.000 orang sejak Oktober 2023.
“Kami telah hidup dalam kondisi perang di Idlib selama lebih dari 13 tahun, jadi kami tahu arti kehilangan, ketakutan, pemboman, dan pengungsian,” kata Aliya al Shami, seorang perajin berusia 30 tahun yang bekerja di pusat kerajinan tangan di Idlib.
Perempuan di Idlib Suriah Menunjukkan Solidaritas untuk Gaza
“Kami juga telah berulang kali menderita akibat pengeboman rumah sakit dan sekolah. Tidak mengherankan bahwa kami, warga Suriah di wilayah barat laut negara ini, terutama para pengungsi dan terlantar, berdiri dalam solidaritas dengan warga Gaza karena kami telah mengalami masa-masa ketakutan yang sama. Orang-orang yang tertindas dan dizalimi saling mendukung,” kata Al Shami.
Dia adalah salah satu dari jutaan orang yang mengungsi akibat perang berdarah di Suriah yang telah menewaskan ratusan ribu orang sejak 2011.
Terletak di wilayah barat laut Suriah, Provinsi Idlib merupakan bukti kekayaan budaya negara.
Daya tariknya berasal dari sumber daya alam yang melimpah, lahan pertanian yang subur, sumber air yang melimpah, dan keindahan alam yang menawan.
Akan tetapi, perang selama bertahun-tahun telah menimbulkan banyak korban di wilayah tersebut, meninggalkan jejak kematian dan kehancuran akibat serangan udara dan pengeboman artileri yang tiada henti yang dilancarkan oleh rezim Bashar al Assad terhadap benteng oposisi.
Seluruh kota, lingkungan, dan desa telah hancur menjadi puing-puing, masyarakat yang dulunya hidup makmur tersebar dan tergusur.[Sdz]