TINDAKAN lima cendekiawan itu melukai hati umat Islam. Mantan Sekjen PBNU periode 2015-2021 Helmy Faishal Zaini menanggapi soal lima cendekiawan Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Isaac Herzog di Israel.
Pertemuan lima cendekiawan Nahdliyin dengan Presiden Israel baru-baru ini telah menimbulkan reaksi keras dan melukai hati umat Islam, khususnya di Indonesia.
Baca juga: Seorang Wanita Palestina Masih Berjuang Melepaskan Traumanya Akibat Serangan Anjing Tentara Israel
Melukai Hati Umat Islam, Lima Cendekiawan Nahdliyin Bertemu Presiden Israel
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia secara konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina dan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Pertemuan ini memicu kontroversi dan menjadi sorotan utama dalam berbagai diskusi publik.
Pertemuan itu, apa pun motifnya, telah mencederai dan melukai hati umat Islam di Indonesia dan dunia. Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa dengan melalukan genosida pada puluhan ribu warga Palestina, termasuk perempuan dan anak kecil.
Menurut Helmy, para cendikiawaan itu tidak memahami nilai-nilai yang dianut dan diperjuangkan oleh organisasi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hal ini, sejak Muktamar ke-13 NU di Menes, Banten tahun 1938, Nahdlatul Ulama telah menyatakan dukungan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina sebagai sebuah bangsa yang merdeka. Maka untuk itu, sudah selayaknya keputusan ini terus dipedomani.
Sebelumnya, Ketua PBNU, KH Ahmad Fahrur Rozi menyatakan PBNU tidak mengetahui kunjungan tersebut dan sama sekali tidak mewakili institusi PBNU. Dia menegaskan delegasi tersebut tidak ada kaitannya dengan NU.
Para intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) tersebut di antaranya, Gus Syukron, Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania. Mereka bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. [Din]