ALJAZAIR tunda festival seni sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza yang dilanda perang.
Dilansir dari trtworld, Kementerian Kebudayaan Aljazair telah mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan semua festival seni besar musim panas ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza yang telah menjadi sasaran serangan dahsyat Israel sejak Oktober.
Pernyataan Menteri Kebudayaan Soraya Mouloudji pada hari Jumat (12/07/2024) mengatakan kementerian akan mengintensifkan kegiatan yang mengekspresikan solidaritas negara terhadap perjuangan Palestina.
Mouloudji mengatakan keputusan ini diambil berdasarkan posisi Aljazair yang tetap mendukung perjuangan Palestina dan perjuangannya yang berani dan sah melawan kebrutalan Zionis.
Kementerian ini menyelenggarakan beberapa festival seni besar setiap musim panas, termasuk Festival Budaya Internasional Timgad di Batna di Aljazair timur dan Festival Internasional Kazif di ibu kota Aljazair.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutalnya yang berkelanjutan terhadap Gaza sejak 7 Oktober.
Sembilan bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza terbengkalai di tengah blokade yang melumpuhkan terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang putusan terakhirnya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
Baca juga: Pengeboman Sistematis Israel Terhadap Sekolah di Gaza Bertujuan untuk Menghapus Generasi
Aljazair Tunda Festival Seni Sebagai Bentuk Solidaritas Terhadap Gaza yang Dilanda Perang
Sementara itu, selama berbulan-bulan, Israel telah membom sekolah dan gedung sekolah tanpa hukuman selama perangnya di Gaza.
Dalam kurun waktu delapan hari bulan ini, pasukan pendudukan menyerang lima sekolah terpisah, menewaskan puluhan orang yang berlindung di dalamnya.
Ini merupakan upaya yang disengaja oleh Israel untuk menghancurkan tidak hanya pusat-pusat pendidikan di Gaza, tetapi juga generasi-generasi masa depan yang meliputi calon mahasiswa, wirausahawan, dan intelektual.
Inilah alasan mengapa Israel menganggap sistem pendidikan Gaza sangat mengancam, dan informasi lebih lanjut tentang upaya destruktifnya.
Meskipun terjadi kekerasan Israel selama puluhan tahun di wilayah Palestina yang diduduki, Palestina membanggakan salah satu tingkat literasi tertinggi di dunia, 97,7 persen pada tahun 2023.
Ini merupakan pencapaian luar biasa mengingat sejak 1948, warga Palestina telah mengalami pemindahan paksa, pendudukan wilayah mereka, dan pembangunan pemukiman Israel yang ilegal menurut hukum internasional.[Sdz]