Chanelmuslim.com – Nasaruddin Umar, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), meyayangkan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) yang saat ini digunakan terlalu mengkonsumsi teori barat sehingga mengabaikan prinsip dasar tazkiyah. Hal tersebut diungkapkannya pada rapat pleno Wantim MUI dengan fokus bahasan “Revitalisasi Pendidikan Islam: Problematika dan Solusi” Rabu (24/2/2016).
Menurut Nasaruddin sebagai, prinsip dasar Islam yakni tazkiyah dulu baru ta’lim (pengajaran). Namun, yang saat ini terjadi adalah ta’lim langsung tanpa tazkiyah. Dan hal ini yang menyebabkan kehilangan ruh akhlak dari metode keilmuan.
Akhirnya, kata Imam Besar Masjid Istiqlal ini, pembelajar dikalangan umat Islam lebih banyak menjadi konsumen peradaban dan keilmuan barat ketimbang menjadi produsen gagasan.
Dirinya mencontohkan, dalam pembuatan Kurikulum 2013 penggagas yang mayoritas Islam tidak pernah diberi kesempatan mengisi kurikulum berdasar cara pandang Islam.
Lebih lanjut ia mengatakan dengan segala kekurangannya kurikulum 2013 ini banyak memberi wadah yang memungkinan adanya integrasi epistemology timur dan barat, tapi sayang sekali sekarang akan diwacanabarukan lagi. Kita tidak tahu kurikulum apalagi yang akan dikembangkan. (w/Islampos)