• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 16 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Parlemen Inggris Tuding Medsos Gagal Tangani Materi Ekstrem

Mei 2, 2017
in Berita
68
SHARES
522
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Perusahaan raksasa media sosial, termasuk Facebook, Twitter, dan Google – induk perusahaan YouTube – dianggap dalam menangani bahan-bahan ekstrem ilegal di internet.

Penilaian ini disampaikan para anggota parlemen Inggris yang mengangkat kasus-kasus penerbitan materi seperti perekrutan teroris, ujaran kebencian, dan pelecehan anak yang tak langsung dicabut meski sudah dilaporkan secara resmi.

Para anggota parlemen mengatakan para perusahaan tersebut ‘cukup besar, cukup kaya dan cukup pintar’ untuk mengatasi masalah yang terkait dengan keselamatan publik.

Yvette Cooper, ketua komite parlemen Inggris yang menangani masalah ini mengatakan kegagalan tersebut memalukan.

Menurut para anggota parlemen, adalah hal yang tak bisa diterima jika perusahaan-perusahaan sosial media sangat menggantungkan pengguna untuk melaporkan konten-konten ilegal atau ekstrem.

Ini sama saja dengan ‘alih daya’ yang tanpa ‘memerlukan dana operasional sama sekali’. Ditambahkan bahwa pendekatan semacam ini ‘sama sekali tak bisa diterima’.

Di sisi lain, akibat-akibat yang ditimbulkan oleh materi-materi ekstrem harus dihadapi oleh polisi, yang dalam operasionalnya memerlukan dana negara.

Menteri Dalam Negeri, Amber Rudd, mengatakan diharapkan perusahaan-perusahaan media sosial mengambil ‘tindakan secara dini dan efektif’ dan berjanji untuk membahas rekomendasi para anggota parlemen.

Perusahaan-perusahaan yang dikecam membela diri namun mengakui ada hal-hal lain yang bisa mereka lakukan untuk mengatasi masalah keselamatan dalam jaringan ini.

“Kami setuju dengan komite parlemen bahwa ada hal-hal yang bisa kami lakukan untuk menangani orang-orang yang ingin menyebarkan kebencian dan ekstremisme di internet,” kata Simon Milner, direktur kebijakan Facebook.

Google dan Twitter belum memberikan jawaban ketika dihubungi BBC.

Sebelumnya, Google dan Twitter mengatakan kepada komite parlemen bahwa mereka bekerja keras untuk memastikan kebebasan berpendapat berada dalam koridor hukum.[ah/bbc]

Previous Post

Cegah KDRT Suami, Para Istri di India Diberi Tongkat Pemukul

Next Post

Microsoft Beri Jenis Huruf Khusus untuk Dubai

Next Post

Microsoft Beri Jenis Huruf Khusus untuk Dubai

Di Hardiknas, KPAI Pinta Pemerintah Maksimalkan Perlindungan Anak

GNPF MUI Serukan Aksi Simpatik 55

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga