TINDAKAN Israel mencegat Global Sumud Flotilla (GSF) dalam perjalanan menuju Gaza memicu kritik dari para pemimpin dan masyarakat dunia.
Para demonstran berkumpul di berbagai kota besar di seluruh dunia, termasuk Istanbul, Athena, Buenos Aires, Roma, Berlin, dan Madrid untuk mengecam sergapan tersebut.
Terdapat setidaknya 500 orang dari perwakilan 44 negara yang berada dalam flotila, termasuk di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Belgia, Spanyol, Malaysia, Turkiye, dan Kolombia.
Para pemimpin dunia mengutuk keras tindakan pencegatan tersebut dan meminta Israel memberi izin agar warga mendapat bantuan dari kedutaan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut negara-negara yang mengecam keras tindakan pencegatan Israel terhadap Global Sumud Flotilla.
Palestina
Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan pihaknya mengutuk serangan dan agresi Israel terhadap Global Sumud Flotilla dalam unggahan di X.
“Global Sumud Flotilla memiliki hak kebebasan berlayar di perairan internasional, dan Israel tidak boleh mengganggu kebebasan navigasi yang telah lama diakui dalam hukum internasional,” tambahnya.
Baca juga: Sejak 3 Oktober 2023, 90 Persen Kondisi Gaza Saat Ini Telah Hancur dan Ribuan Warga Syahid
Para Pemimpin Dunia Mengecam Israel atas Pencegatan Global Sumud Flotilla ke Gaza
Turkiye
Kementerian Luar Negeri Turkiye menyebut intervensi Israel merupakan tindakan terorisme yang melanggar hukum internasional dan membahayakan nyawa warga sipil yang tak berdosa.
Turkiye menuduh Netanyahu menjalankan kebijakan militer yang kejam dan tidak manusiawi, dan mengatakan kebijakan Israel tidak hanya menyiksa warga Palestina di Gaza, tapi juga membahayakan orang-orang di luar Palestina.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Israel melakukan ‘perampokan’ terhadap GSF, dan mendukung langkah penuh langkah yang dilakukan GSF tersebut.
Malaysia
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyerukan segera pembebasan warga negara Malaysia. Dalam pernyataannya di mdia sosial X (dulunya Twitter), ia mengatakan Malaysia akan mengambil semua langkah yang sah dan berdasarkan hukum untuk meminta pertanggungjawaban Israel.
Afrika Selatan
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyerukan pembebasan segera para peserta flotila dan mengatakan bahwa salah satu diantara peserta yang ditahan adalah cucu Nelson Mandela, Nkosi Zwelivelile “Mandla” Mandela.
Kolombia
Presiden Gustavo Petro mengumumkan melalui media sosial X (dulunya Twitter) bahwa pemerintahnya mengusir diplomat Israel dan membatalkan perjanjian perdagangan bebas dengan Kolombia sebagai tanggapan atas tindakan Israel.
Italia
Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan bahwa Israel telah meyakinkan dirinya bahwa tidak akan ada tindakan kekerasan terhadap flotila.
Sementara itu, Serikat buruh Italia secara terpisah menyerukan pemogokan pada Jumat (3/10/2025) untuk menunjukkan solidaritas dengan GSF dan Gaza.
Hal ini merupakan lanjutan dari pemogokan yang pernah dilakukan pada September oleh Unione Sindacale di Base (USB), serta aksi protes lain di berbagai pelabuhan Italia.
Perdana Menteri Giorgia Meloni mengatakan pemerintah berusaha semaksimal mungkin agar warga Italia yang ikut dalam flotila bisa segera pulang.
Namun, ia juga mengkritik flotila serta protes yang dilakukan serikat buruh di Italia yang menurutnya tidak benar-benar membantu rakyat Palestina.
Inggris
Pemerintah Inggris mengatakan khawatir terhadap tindakan Israel menghentikan flotila, dan telah menghubungi keluarga warga Inggris yang ikut dalam kapal tersebut.
Menurut Inggris, bantuan yang dibawa flotila sebaiknya disalurkan lewat organisasi kemanusiaan resmi di darat, supaya bisa masuk ke Gaza dengan aman.
Jerman
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman meminta Israel untuk mematuhi kewajiban hukum internasional dan bertindak secara proporsional.
Spanyol
Madrid merilis pernyataan pada hari Rabu dan menuntut agar integritas fisik dan hak-hak warga negara Spanyol di dalam kapal tersebut dihormati.
Ia juga mengatakan tim konsulernya memantau situasi dari Nikosia dan Yerusalem. Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan pemerintahnya memperluas perlindungan diplomatik kepada semua warga negara Spanyol di atas flotila.
Yunani
Yunani mengeluarkan pernyataan dengan Italia dan menyerukan agar Israel memastikan keselamatan dan keamanan para peserta dan mengizinkan langkah perlindungan konsuler.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Irlandia
Presiden Irlandia Michael D Higgins mengatakan Israel mencegah bantuan penting mencapai Gaza.
Pakistan
Perdana Menteri Shehbaz Sharif menyebtu serangan Israel terhadap flotila sebagai serangan pengecut. Shehbaz mengatakan bahwa ia akan terus berdoa untuk pembebasan para tawanan.
Belgia
Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prevot mendesak pemerintah Israel untuk menghormati hukum internasional dalam sebuah pernyataannya di media sosial X (dulu Twittwe).
Ia mengatakan prioritas utamanya adalah memastikan hak-hak warga dihormati, keselamatan dijamin, dan mereka dapat pulang secepat mungkin.
Perancis
Kementerian Eropa dan Luar Negeri menyerukan Israel untuk memberikan akses layanan konsuler kepada warga Perancis yang ikut serta dalam flotila.
Partai France Unbowed yang memiliki sekitar enam anggotanya juga ikut serta. Mereka menuduh Israel melakukan aksi pembajakan terhadap Global Sumud Flotilla.
Pemimpin partai, Jean-Luc Melenchon menyebut Menlu Perancis yakni Jean Noël Barrot sebagai orang bodoh yang tidak kompeten karena berpihak pada Netanyahu. [Din]