• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 14 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Para Aktivis Berusaha Selamatkan Sejarah Budaya Suriah dari Perang

November 12, 2015
in Berita
67
SHARES
516
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

sxnChanelMuslim.com – Museum di kota Suriah, Maarat al-Numan, dikenal berkat mosaik-mosaik Romawi dan Bizantium kunonya, yang kini tersembunyi untuk waktu yang belum bisa ditentukan.

Mosaik-mosaik tersebut dilapisi terpal dan ditutupi oleh karung yang berisi pasir oleh para sukarelawan yang berusaha melestarikan sejarah Suriah dari kehancuran yang disebabkan perang di negara tersebut.

Syrian Amr Al-Azm, professor sejarah di Shawnee State University di Portsmouth, Ohio, yang juga merupakan oposisi pemerintah Suriah mengatakan pasukan pemerintah meluncurkan serangan terhadap Maarat al-Numan tak lama setelah mosaik-mosaik tersebut disimpan dan beberapa rusak dalam prosesnya.

“Museum tersebut dikuasai oleh oposisi, tapi pemerintah terus-terusan membomnya,” ujarnya.

Al-Azm dulu pernah menjabat sebagai direktur Laboratorium Sains dan Konservasi Suriah dan mengajar di Universitas Damaskus. Ia kemudian meninggalkan Suriah sebelum perang dimulai karena ia tidak lagi sepaham dengan rezim Suriah. Tapi kepeduliannya terhadap masa lalu, dan masa depan Suriah tidak berhenti walaupun ia meninggalkan negara tersebut.

“Kami mulai mencari tahu apakah ada yang bisa kami lakukan untuk mengurangi kerusakan, dan yang lebih penting lagi, mencatat kerusakan apa yang terjadi,” ujarnya.

Dari sebuah komputer di Shawnee State, Al-Azm mengkoordinasikan upaya-upaya pelestarian dengan jaringan kolega dan mantan muridnya yang masih tinggal di Suriah. Mereka menjadi mata dan telinganya di lapangan, sementara ia mencatat dan mengumpulkan laporan kerusakan dari jauh.

Museum Maarat al-Numan adalah salah satu di antara ribuan museum yang menjadi perhatian para arkeolog. Walaupun mosaik-mosaik museum tersebut telah diselamatkan, banyak situs-situs yang berisiko rusak sulit dicapai, termasuk situs-situs yang terletak di daerah yang dikuasai ISIS, di mana para militan telah menjarah atau menghancurkan situs-situs sejarah penting.[af/voa]

Previous Post

Uni Eropa Setujui Produk Israel dari Wilayah Pendudukan Diberi Label

Next Post

Kemungkinan di 2030 Pakistan Jadi Negara Muslim Terbesar

Next Post

Kemungkinan di 2030 Pakistan Jadi Negara Muslim Terbesar

Presiden Obama Dinobatkan Sebagai Sahabat LGBT Versi Majalah Out

Inilah Menu Diet Mayo ala Indonesia (1)

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga