ChanelMuslim.com – Aksi demonstrasi digelar di seluruh Pakistan pada hari Selasa ini (5/2/2019) untuk mengekspresikan solidaritas dengan gerakan pro-kemerdekaan di Jammu-Kashmir.
Sebagai hari libur nasional, aksi solidaritas itu dimulai dengan doa khusus di masjid-masjid untuk pembebasan Kashmir. Seruan mengheningkan ciptu selama satu menit diadakan di seluruh negeri pada pukul 10 pagi waktu setempat.
Di Islamabad, upacara utama diadakan di dekat gedung parlemen, yang dihadiri oleh pemerintah dan anggota parlemen oposisi, termasuk Menteri Urusan Kashmir, Ali Amin Gandapur.
Demonstrasi, konferensi, dan seminar juga diadakan di keempat ibukota provinsi – Karachi, Lahore, Peshawar dan Quetta – untuk mengecam pelanggaran HAM di Jammu dan Kashmir.
Jamat-e-Islami, sebuah partai politik religius arus utama, yang mulai merayakan 5 Februari sebagai Hari Kashmir pada 1990, mengadakan demonstrasi di seluruh negeri, termasuk sebuah kongregasi besar di Karachi untuk mengekspresikan solidaritas dengan perjuangan kemerdekaan.
Presiden Arif Alvi dan Perdana Menteri Imran Khan dalam pesan terpisah mereka menegaskan bahwa seluruh negara Pakistan berdiri di samping saudara-saudara mereka di Kashmir.
Alvi juga berpidato pada sidang Majelis Legislatif Kashmir yang dikelola Pakistan di Muzzafarabad di mana dia menuntut pembebasan tahanan politik di India dan larangan penggunaan senjata beratt, yang telah membuat ratusan warga Kashmir mengalami gangguan penglihatan.
Kashmir, wilayah Himalaya yang mayoritas penduduknya Muslim, dipegang oleh India dan Pakistan sebagian dan diklaim oleh keduanya secara penuh. Sepotong kecil Kashmir juga dipegang oleh Cina.
Sejak mereka dipartisi pada tahun 1947, kedua negara telah berperang tiga – pada tahun 1948, 1965 dan 1971 – dua dari mereka di Kashmir.[ah/anadolu]