ChanelMuslim.com – Organisasi dari luar negeri buat pelaku Lesbian, Gay, Bisex dan Transgender (LGBT) menjadi percaya diri. Hal ini dikatakan oleh Prof. Euis Sunarti saat ditemui oleh ChanelMuslim.com, Sabtu (10/2/2018) di saat Tablig Akbar Aliasi Perempuan Indonesia (ALPIND).
"Kita telah mengetahui padahal LGBT itu adalah penyakit yang bisa disembuhkan. Namun, organisasi dari luar negeri malah mengonfirmasi, menguatkan orang-orang yang sedan dalam masalah itu dengan kalimat, 'itu hak kamu', 'itu adalah Hak Azasi Manusia (HAM)', 'itu adalah orientasi kamu', 'mereka yang menasehati kamu itu melanggar HAM'," kata pengajar di Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
Ini bahaya dari organisasi ini, kata Euis, padahal mereka itu terkena penyakit yang harus disembuhkan.
"Sebetulnya dari perilaku karena kepeleset, kejebak, pengen sembuh, Itu wajib kita bantu tapi ketika mereka dikuatkan oleh promosi, advokasi. Ini adalah orientasi seks, hak azasi manusia, maka orang yang dikuatkan ini menjadi punya pendirian bahwa LGBT itu adalah hak saya. Itu adalah bahayanya," tambahnya.
"Oleh karena itu diperlukan sanksi hukum. Sayangnya DPR baru memberi sanksi untuk tempat kerja, promosi, dan tertutup," ucap Euis.
Kalau hanya mengatur hanya tempat kerja, promosi, tertutup, kata Euis, tidak bisa begitu.
"Jika perilaku dan perbuatannya tidak dilarang maka akan menjadi boleh jika diam-diam, menjadi boleh jika tidak ada laporan, menjadi boleh jika tidak ada pihak yang dirugikan. Jadi harus lengkap," tambah Euis
Euis yang mengajar di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia berharap kepada DPR untuk melakukan tugas dengan sebaik-baiknya sehingga adanya peraturan yang mengatur mengenai pidana di norma kesusilaan, baik zina tanpa ikatan perkawinan hingga terkait sesama jenis.
"Kalau zina sudah dimasukkan, tapi kalau sesama jenis belum. Baru pasal lama, ditambah syarat pasal tempat terbuka. Itu belum apa apa yang kita harapkan. Seharusnya semuanya sesama jenis dilarang. Mudah-mudahan DPR itu solid, dan punya visi yang sama dengan kita" harap Euis. (Ilham)