Merayakan Maulid Nabi SAW, satu kelompok Muslim Nottingham membagikan ribuan mawar merah untuk para pembeli di sebuah acara yang bertujuan menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam.
“Mawar adalah simbol cinta, perdamaian dan harmoni. Dan untuk itulah kami ingin berbagi,” ujar Waheed Zaman, pendiri kelompok Islam KQZ Institute kepada Nottingham Post pada Sabtu 10 Januari lalu.
“Waktunya menjadi lebih signifikan, tapi kami merencanakan untuk tetap melakukannya sebagai perayaan bulan kelahiran nabi Muhammad.
“Kami ingin menunjukkan bahwa karena tindakan beberapa individu yang salah tidak otomatis semua disalahkan dan itu adalah pesan yang ingin kami sampaikan.”
Diselenggarakan di bawah slogan “cinta, perdamaian dan harmoni”, acara Mauliad Sabtu lalu bertujuan untuk menunjukkan wajah Islam sebenarnya.
Sebanyak 2.000 mawar dibagikan oleh 50 Muslim ke para pembeli lokal.
Beberapa kelompok masyarakat setempat ikut mendukung acara yang dihadiri oleh para pejabat kota seperti polisi dan komisaris polisi Paddy Tipping.
“Kami sudah menemukan sebuah komunitas yang kuat di sini di Nottingham,” kata komisaris.
“Ada kelompok-kelompok etnis yang berbeda dalam masyarakat tradisional tetapi semuanya bisa bergabung bersama-sama.
“Peristiwa tragis terjadi di Paris tapi di sini di Nottingham kita ingin menunjukkan bahwa kita kuat dan bersatu, apa pun latar belakang kita.”
Diselenggarakan oleh KQZ Institute untuk tahun ketiga, acara Sabtu lalu ditujukan untuk membangun jembatan dalam masyarakat Inggris setelah insiden serangan di Paris yang menewaskan 17 orang.
“Tahun ini suatu kebetulan bertepatan dengan peristiwa di Paris,” kata Imam Khalid Hussain, guru di KQZ Institute, dalam sebuah pidato singkatnya sebelum kerumunan massa berkumpul mulai membagikan bunga mawar.
“Ini menunjukkan bahwa kita, sebagai Muslim, mengecam setiap serangan terhadap manusia lain danini adalah dasar dari agama kita.
“Muslim yang tinggal di Inggris dan di tempat lain tidak bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh individu tertentu yang memiliki pandangan Islam yang keras.”[af/onislam]