Perlehatan akbar kaum Muslimin dari Jamaah Tabligh di luar ibukota Bangladesh berakhir pada hari Ahad kemarin (11/1/2015).
Doa-doa akhir untuk perdamaian dan kemakmuran global disampaikan oleh Maulana Sa’ad dari India pada acara Biswa Ijtema tahunan, yang dijuluki Pertemuan Global Muslim sedunia.
Acara yang digelar oleh Jamaah Tabligh ini, sebuah kelompok yang didedikasikan untuk dakwah, berhasil menarik jutaan umat Islam dari seberang Asia Selatan.
Para jamaah menghadiri pertemuan meskipun adanya blokade transportasi nasional, yang diterapkan oleh partai oposisi Partai Nasionalis Bangladesh dan sekutunya di tengah situasi politik Bangladesh yang tidak menentu.
“Saya harus berganti transportasi lima kali untuk bisa datang ke sini. Akan lebih mudah jika tidak ada blokade transportasi,” kata Azizur Rahman, jamaah senior dari Gaibandha Bangladesh utara.
Muhammad Kiron, seorang pemilik warung teh kecil, senang dengan usahanya dengan mengatakan bahwa pertemuan jamaah masih bisa berlangsung meskipun adanya blokade transportasi.
Acara Biswa Ijtema pertama dimulai pada tahun 1945 di Bangladesh, yang kemudian berlanjut di timur Bengal, dan seterusnya tetap digelar di lahan seluas 160 hektar hingga sekarang.
Selain membelah acara menjadi dua tahap, pemerintah Bangladesh menempatkan petugas pemadam kebakaran, staf medis dan memberikan pengobatan gratis untuk memastikan keamanan pada acara tersebut.[af/worldbulletin]