Muslim di kota terbesar Maryland Baltimore mulai berkampanye untuk mendapatkan hari libur keagamaan mereka di sekolah, beberapa bulan setelah permintaan mereka di Montgomery County ditolak.
“Aku tidak meminta banyak, hanya meminta kesetaraan,” ujar Farah Ibrahim, salah satu dari warga Muslim yang hadir persidangan terkait libur keagamaan di Baltimore County Public Schools Senin lalu.
Permintaan Ibrahim mirip dengan yang telah dibuat beberapa kali selama dekade terakhir oleh para pemimpin Muslim di Baltimore.
Bagi siswa Muslim, mereka harus menghadapi pilihan yang susah antara kehilangan sekolah atau hilang dua hari libur agama mereka.
Hak libur keagamaan diberikan kepada orang-orang Kristen dan Yahudi namu tidak untuk Muslim.
Pertemuan hari Senin lalu membahas isu yang telah menjadi agenda di Baltimore County Public Schools.
Namun, itu adalah pertemuan pertama yang memungkinkan audiensi publik, mengambil kesaksian dari orang-orang yang ingin berbagi pikiran dan kekhawatiran mereka.
Panel akan mengambil kesaksian, bersama dengan penelitian mereka, dan membuat rekomendasi tentang kalender sekolah kepada Dewan Pendidikan.
“Saya percaya kami panitia terdiri dari pendengar yang baik dan kami akan membuat apa yang saya berharap akan rekomendasi yang berarti,” kata Komite Kebijakan Ulasan Ketua Romaine Williams.
Mengesampingkan dengar pendapat publik lainnya dalam masalah ini, tidak jelas kapan komite akan membuat rekomendasi kalender mereka kepada Dewan.
Di tempat lain di seluruh Amerika Serikat, hari libur keagamaan Islam sudah banyak diakui.[af/onislam]